Sembur Monyet dengan Asap Vape, Pengunjung Batu Secret Zoo Tertawa-tawa

Pria pengunjung Batu Secret Zoo itu mengaku hanya iseng saat menyembur seekor monyet dengan asap vape. Padahal, monyet itu terlihat sesak napas.

diperbarui 31 Jul 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 10:31 WIB
Sembur Monyet dengan Asap Vape, Pengunjung Batu Secret Zoo Tertawa-tawa
Pria pengunjung Batu Secret Zoo itu mengaku hanya iseng saat menyembur seekor monyet dengan asap vape. Padahal, monyet itu terlihat sesak napas. (dok. istimewa/JawaPos.com)

Malang - Seorang pengunjung tempat wisata Jatim Park 2 atau Batu Secret Zoo terekam dalam sebuah Instagram story menyemburkan asap vape pada seekor monyet. Monyet itu pun terlihat sesak napas.

Dalam video berdurasi 14 detik itu, si penyembur asap vape berakun Instagram @david.apec dengan sengaja mengisap vape atau rokok elektrik pada Minggu sore, 29 Juli 2018. Dia kemudian menyemburkan uap vape tepat di depan wajah monyet yang berada di dalam kandang.

Pada saat yang bersamaan, monyet itu terlihat membuka mulutnya seperti sedang sesak napas. Melihat hal itu, si pria bersama teman-temannya bukannya merasa bersalah. Mereka justru tertawa melihat reaksi monyet.

Kejadian itu pertama kali dibagikan oleh akun @agnesiachristy. Dia membagikan unggahan itu di Instagram pribadinya dan ditambahi dengan caption peristiwa tersebut. Unggahan itu kemudian dibagikan oleh akun @doniherdaru dan kemudian menjadi viral.

Karena kelakuan tak pantas pria itu, aktivis hewan mengecamnya dan mengirimkan pesan agar pelaku meminta maaf atas perbuatannya. Tidak berselang lama, akun @david.apec kemudian mengunggah klarifikasi dan permintaan maafnya.

Dia mengakui perbuatannya, meminta maaf, dan menyatakan kekhilafan karena telah meniupkan asap vape.

Manager Marketing dan Public Relation Jatim Park (JTP) Group, Titik S Ariyanto pun membenarkan adanya peristiwa tersebut. Meskipun pelaku sudah meminta maaf melaku akun media sosial pribadinya, ia tetap menginginkan ada klarifikasi dan permintaan maaf secara langsung dari pelaku.

"Hari ini ada klarifikasi dari pelaku kepada manajemen kami. Ini masih kami koordinasikan," kata dia, Senin, 30 Juli 2018.

Setelah ditunggu, si penyembur asap vape ke monyet koleksi Batu Secret Zoo yang diketahui bernama David (30) akhirnya datang untuk menyampaikan permintaan maaf ke pihak manajemen Jatim Park, kemarin.

Dia mengaku aksinya meniupkan asap vape ke seekor monyet jenis Red Tailed Guenon asal Afrika itu sebagai ulah iseng semata. "Sebelumnya saya udah ada permohonan maaf di Ig (instagram) pribadi saya. Memang bersifat personel, belum publish ke Secret Zoo. Makanya saya ke sini untuk meminta maaf langsung," ujarnya.

Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.

 

Satwa Rentan

Sembur Monyet dengan Asap Vape, Pengunjung Batu Secret Zoo Tertawa-tawa
Pengunjung yang hembuskan asap vape ke monyet, David (kiri) meminta maaf ke pihak Jawa Timur Park 2. (Fiska Tanjung/JawaPos.com)

Pria yang ternyata juga pecinta binatang itu pun membuat surat pernyataan permohonan maaf secara tertulis, karena penghembusan asap vape tersebut. Dia pun mengaku jika hal yang dilakukan itu tidak pantas dan termasuk tidak terpuji.

"Membahayakan hewan tersebut. Saya menyesali dan minta maaf. Ini jadi pelajaran buat saya," kata pria yang mengaku pecinta anjing tersebut.

Sementara itu, General Manager Jatim Park 2, Agus Mulyanto mengatakan, perbuatan itu sangat tidak boleh dilakukan. "Iseng atau apapun, itu tidak boleh," kata dia. Agus mengimbau agar pengunjung lebih cermat lagi ketika berada di tempat wisata.

Dia mengatakan, monyet asal Afrika itu saat ini sedang diperiksa. Layaknya manusia, lanjut Agus, asap tersebut juga berefek pada monyet. "Terlalu banyak asap berpengaruh ke paru paru dan efeknya jangka panjang," ujarnya.

Sebagai informasi, monyet jenis Red Tailed Guenon mempunyai habitat di dataran rendah, hutan hujan, rawa, hutan akasia, dan hutan pegunungan. Primata ini biasa memakan buah-buahan, daun-daunan dan hewan buruan.

Saat ini, ada sekitar 20 spesies guenon dan mereka sering ditemukan di benua afrika. Biasanya, mereka hidup di dalam kelompok yang berjumlah antara 7-35 ekor, dengan satu pejantan dan banyak betina.

Red tailde guenon betina biasanya bertahan di wilayah yang sama selama hidupnya, tetapi pejantan cenderung bermigrasi. Hewan ini tergolong primata berstatus konservasi rentan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya