Pagi Buta, Densus Tangkap Terduga Anggota JAD Indramayu di Garut

Terduga teroris anggota JAD Indramayu ini diketahui pernah i'dad dan merencanakan amaliyah ke Depok saat bentrokan di lapas napi Mako Brimob, Mei lalu.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 05 Agu 2018, 00:01 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2018, 00:01 WIB
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Detasemen Khusus Antiteror atau Densus 88 Mabes Polri menangkap MZ, seorang terduga teroris di Kampung Gunung Gagak, Desa Sukawangi, Kecamatan Singajaya, Garut, Jawa Barat, Sabtu dini hari, 4 Agustus 2018. Namun, belum diketahui dalam kasus apa keterlibatan terduga teroris berusia 50 tahun itu.

Kepala Desa Sukawangi, Hadiansyah, menyatakan bahwa terduga teroris itu dikenal dekat dengan masyarakat sekitar. Tak mengherankan, bila penangkapan yang baru diketahuinya sekitar pukul 10.00 WIB itu cukup menghebohkan masyarakat sekitar.

"Namanya Zaeni, warga di sini kaget, tidak menyangka kalau dia terlibat kelompok teror," ucapya, Sabtu, 4 Agustus 2018.

Ia menjelaskan, terduga teroris itu diketahui merupakan warga Kabupaten Indramayu. Ia datang ke kampung itu, sekitar tahun 2013, usai menikahi Halida, gadis kampung sekitar yang masih berusia 20 tahun secara siri. Makanya, pasangan ini tidak tercatat dalam pernikahan di kantor desa.

"Jadi ceritanya mereka dinikahkan tokoh masyarakat di Gunung Gagak. Takut ada hal apa-apa, jadi mending menikah, cuma memang tidak laporan ke pihak desa," ungkap dia.

Adapun lokasi rumah Zaeni atau terduga teroris itu berada di perbatasan dengan Desa Pancasura dan Kabupaten Tasikmalaya, atau tepatnya sekitar enam kilometer dari kantor desa.

"Memang lokasinya berada di pinggiran jadi jarang terjangkau. Saya dengar sih dia sudah jadi buruan. Setelah kabur dari Indramayu lalu ke Subang terus bersembunyi di Garut," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Terduga Kabarnya Pegawai Percetakan di Bandung

Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Menurut laporan warga sekitar, imbuh Hadiansyah, terduga teroris itu bekerja sebagai pegawai percetakan di Bandung, Jawa Barat. Sekalipun pulang seminggu sekali, ia dikenal dekat dan suka berbaur dengan masyarakat sekitar.

"Memang tidak setiap hari di sini, kan kerja di percetakan di Bandung," katanya.

Hadiansyah juga belum mengetahui apa saja barang bukti yang diamankan petugas gabungan elite khusus pemburu teroris itu. Namun, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Polsek Singajaya terkait penangkapan terduga teroris berusia setengah abad itu.

"Waktu penangkapan tidak ada informasi. Cuma saya lihat waktu ronda ada beberapa mobil ke arah Gunung Gagak. Baru tahu tadi pagi ternyata ada yang ditangkap," katanya.

Berdasarkan informasi, terduga teroris bernama M Zaeni berusia 50 tahun ditangkap sekitar pukul 03.00 WIB. Hingga berita ini ditulis, Polres Garut belum memberikan keterangan terkait penangkapan terduga teroris.

Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan Garut, terduga tercatat sebagai anggota JAD Indramayu, pernah mengikuti kegiatan i'dad, berangkat ke Bekasi saat terjadi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Selanjutnya, terduga teroris itu melakukan persiapan sebelum berangkat ke Depok. Ia pun diduga mempunyai rencana untuk ikut melaksanakan aksi amaliyah ke Mako Brimob, saat terjadi kerusuhan yang menewaskan lima polisi itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya