Gempa Susulan Terus Terjadi di Lombok, Bagaimana Dampaknya ke Bali?

Hingga Jumat, 10 Agustus 2018, jumlah korban gempa di Lombok mencapai 321 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2018, 10:01 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 10:01 WIB
Pantai Kuta, image: Sheraton Bali Kuta Resort
Pantai Kuta, image: Sheraton Bali Kuta Resort

Liputan6.com, Denpasar - BMKG Denpasar mengimbau wisatawan mancanegara dan domestik untuk tidak terlalu mencemaskan apa yang akan terjadi lagi terkait gempa di Lombok sejak 29 Juli 2018 hingga kini, baik gempa utama maupun gempa susulan berikutnya.

"Pascagempa pada 29 Juli lalu sampai hari ini, kami terus melakukan pemantauan gempa. Dari data hasil monitoring memang kegempaan susulan semakin sering terjadi, namun kekuatannya cenderung menurun," kata petugas BMKG Denpasar, Melki Adi Kurniawan, di Denpasar, Jumat, 10 Agustus 2018, dilansir Antara.

Menurut Melki, berdasarkan pemantauan BMKG Denpasar, kegempaan susulan memang semakin meningkat, tetapi dampaknya tidak besar seperti yang terjadi pada beberapa hari lalu.

"Karena itu, kami mengimbau wisatawan yang berlibur ke Bali dan seluruh warga setempat untuk tidak perlu terlalu cemas, karena gempa yang terjadi di Lombok tidak terlalu membawa pengaruh bagi Bali sendiri," katanya.

Ia menjelaskan kondisi di Pulau Bali tidak terpengaruh gempa susulan yang terus terjadi di Lombok, karena kondisi Pulau Dewata sendiri sampai sekarang masih aman. Meski begitu, BMKG Denpasar juga mengimbau kepada warga Bali dan wisatawan agar selalu tetap waspada.

Dampak gempa Lombok beberapa waktu lalu hingga mencapai kekuatan 7,0 SR membuat 42.239 rumah dan 458 sekolah mengalami rusak. Gempa juga menyebabkan 1.447 orang terluka berat dan 165.003 orang mengungsi.

Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat gempa di Nusa Tenggara Barat berlangsung sampai 11 Agustus 2018.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya