Titik Api Sulit Dijangkau, 490 Hektare Lahan di Gunung Sumbing Terbakar

Hinggu Minggu sore, sebanyak 490,9 hektare lahan di Gunung Sumbing sudah ludes terbakar.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 12:30 WIB
Kebakaran Gunung Sindoro-Sumbing pada Kamis sore (13/9/2018) telah melalap 864 hektare lahan. (Liputan6.com/BPBD Wonosobo/Muhamad Ridlo)
Kebakaran Gunung Sindoro-Sumbing pada Kamis sore (13/9/2018) telah melalap 864 hektare lahan. (Liputan6.com/BPBD Wonosobo/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Temanggung - Kebakaran hutan di kawasan Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terus meluas. Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi mengatakan titik kebakaran bertambah menjadi lima titik pada Minggu siang, 16 September 2018.

"Sebelumnya memang sempat mereda, namun pada Minggu siang kebakaran bertambah satu titik," katanya di Temanggung, dilansir Antara.

Ia menyebutkan kebakaran tersebut terjadi di petak 27-1, petak 27-2, petak 27-3, dan petak 20-1. Total luasan yang terbakar hingga Minggu sore mencapai 490,9 hektare.

Ia mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan secara manual dengan penyekatan, "gepyokan", dan menaburkan tanah di titik api. Sebanyak 168 personel dari berbagai unsur diterjunkan dalam pemadaman api di Gunung Sumbing.

"Medan yang terjal dan curam mengakibatkan proses pemadaman terhambat, karena titik api sulit dijangkau petugas," katanya.

Ia mengatakan seluruh personel dikerahkan untuk pemadaman kawasan Gunung Sumbing, karena kebakaran di wilayah Gunung Sindoro telah padam. Sementara, pengerahan helikopter Kamov milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal dilaksanakan hari ini, Senin (17/9/2018).

Ia menyampaikan untuk pemadaman menggunakan helikopter tersebut, pengambilan air akan dilakukan di Waduk Wadaslintang yang berada di perbatasan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Kebumen.

"Karena pesawat heli ini lebih besar dari yang dikirim sebelumnya, maka kalau mengambil air dari Embung Kledung atau Telaga Menjer tidak memungkinkan," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya