Melacak Jejak Tukang Permak yang Sekap Gadis Cantik di Karawang

Polisi mengakui, mengalami kendala dalam menangani kasus tersebut sehingga belum juga menangkap pelaku.

oleh Abramena diperbarui 19 Sep 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2018, 09:00 WIB
Gadis cantik disekap tukang permak
Gadis cantik disekap tukang permak (Liputan6.com/Abramena)

 

Liputan6.com, Karawang - Polisi masih berupaya memburu Anton, tukang permak terduga pelaku penyekapan gadis cantik yang masih duduk di bangku kelas enam SD, Ririn Agustin (11) di Dusun Rawasari RT 01 RW 03 Desa Jomin Barat, Kecamatan Kotabaru, Karawang.

Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya menjelaskan, pada prinsipnya setiap kasus memiliki kesulitan masing-masing. Dalam kasus ini, patut diduga kuat pelaku merencanakannya dengan matang. Dari hasil penyelidikan, di TKP juga tidak ditemukan jejak sang tukang permak.

"Identitas dan foto pun dia tidak tinggalkan di TKP, sepertinya sudah direncakan dihilangkan di TKP, sehingga menyulitkan penyidik untuk mencari tahu wajah pelaku," kata AKBP Slamet Waloya di Mapolres Karawang, Selasa 18 September 2018.

Dia melanjutkan, sampai sejauh ini keterangan saksi-saksi juga belum ada kemajuan. Belum ada yang mengaku mengetahui kemana larinya tukang permak tersebut. Begitu pun soal kesaksian gelagat pelaku saat peristiwa penyekapan.

"Kemudian kondisi waktu itu sepi, tidak ada saksi yang melihat langsung korban disekap pelaku. Tapi Insya Allah kita tetap terus cari saksi-saksi mata yang melihat yang bersangkutan. Kita sedang dalami," imbuhnya.

Slamet menegaskan, bukan berarti pelaku bisa bernapas lega. Penyidik memiliki teknis tertentu dalam mengungkap tindak kejahatan.

"Penyidik masih periksa saksi -saksi, mudah-mudahan ada petunjuk dan bukti identitas dan foto pelaku supaya bisa terungkap," Slamet Waloya memungkasi.

 

Keluarga Minta Pelaku Cepat Ditangkap

Kematian Ririn masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Ayah korban, Caswin (45) meminta Polisi segera menangkapnya. Selain itu, keluarga juga meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati karena dinilai telah tega menyekap dan menghabisi nyawa anaknya yang masih belia.

"Saya meminta pihak kepolisian segera menangkap dan menjatuhi hukuman mati terhadap pelaku yang masih buron," kata Caswin.

Dugaan keluarga atas kematian Ririn semakin kuat, pasalnya sang penghuni rumah kontrakn tiba - tiba menghilang pasca hilangnya ririn. Apalagi setelah jasad Ririn ditemukan membusuk di kamar mandi dalam posisi dibungkus karpet.

"Dia telah membunuh anak saya dengan cara sadis dan mayatnya ditemukan sudah membusuk dikamar mandi," katanya.

Perbuatan sadis pelaku bagi orangtua korban masih menyisakan tanda tanya. Padahal, kata Caswin, keluarga tidak memiliki permasalahan dengan siapapun apalagi dengan tetangga kontrakannya itu.

"Terus terang saya masih menjadi tanda tanya besar ,motif pelaku menghabisi anak saya apa," tandasnya.

Sementara itu, hingga hari ketiga pasca ditemukannya Ririn dalam kondisi meninggal, rumah orangtua korban dipenuhi warga tetutama ibu-ibu pengajian yang ikut mendoakan. Sedangkan rumah kontrakan dimana korban atau lokasi kejadian pembunuhan masih dipasangi garis polisi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya