Menhub Enggan Tanggapi Rusaknya Stasiun LRT Palembang

Rusaknya fasilitas salah satu Stasiun LRT Palembang sudah diketahui oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

oleh Nefri Inge diperbarui 29 Okt 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2018, 09:31 WIB
Menhub Enggan Tanggapi Rusaknya Fasilitas Stasiun LRT Palembang
Salah satu stasiun LRT Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Rusaknya fasilitas Stasiun DJKA Jakabaring Light Rail Transit atau LRT Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) bertepatan dengan kehadiran Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Sabtu (27/10/2018).

Menhub datang sekitar pukul 15.00 WIB dari Kota Lubuklinggau bersama jajaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Budi Karya Sumadi hadir untuk melakukan sosialisasi empat tahun kerja pemerintah Jokowi dan Jusuf Kalla.

Usai memberikan kata sambutan di acara yang digelar di Griya Agung Palembang, awak media menanyakan tanggapannya tentang rusaknya fasilitas di stasiun LRT Palembang. Namun Budi Karya Sumadi enggan menanggapi kerusakan ini.

"Jadi gini, kita ngomong yang besar saja, itu minor," ujarnya.

Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini lebih tertarik membahas tentang fasilitas pemberhentian Bus Damri yang sulit di kawasan Stasiun DJKA LRT Palembang.

Menurutnya, lokasi di Jakabaring tersebut belum ada yang cocok untuk tempat perhentian Bus Damri.

"Di sana tidak ada ruang berhenti, saya sudah bilang ke Wali Kota (Wako) Palembang untuk menyediakannya. Relevan itu yang besar (tempat perhentian Bus Damri)," ungkap Budi Karya.

Menhub juga membahas soal penurunan tarif LRT dan Bus Damri dari Rp 10 ribu menjadi Rp 7 ribu. Tarif awal sebesar Rp 20 ribu sebelumnya sudah diturunkan menjadi Rp 14 ribu.

Kebijakan lainnya menambah jam operasional LRT Palembang dan Bus Damri dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Sebelumnya jadwal operasional LRT Palembang dan Bus Damri mulai dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.

 

Tambah Subsidi LRT Palembang

Menhub Enggan Tanggapi Rusaknya Fasilitas Stasiun LRT Palembang
Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sumsel Herman Deru (Liputan6.com / Nefri Inge)

"Hari libur LRT Palembang digunakan untuk berekreasi. Sedangkan hari biasa kebanyakan orang ingin jalan di pagi hari karena angkutan belum banyak yang beroperasi, serta pulang di malam hari di saat gelap," kata Budi Karya.

Investasi LRT Palembang oleh pemerintah pusat lebih dari Rp 10 triliun, diharapkan bisa menjadi contoh sukses kereta api cepat di Indonesia. Serta bisa bermanfaat untuk warga Sumsel, terutama untuk mengubah gaya hidup penggunaan transportasi.

Menhub juga memutuskan untuk membuat trayek baru Bus Damri lebih peendek, sehingga akan banyak menambah penumpang.

"Pastinya akan ada subsidi, karena tarif diturunkan pasti jumlah penghasilan berkurang. Nanti akan dikalkulasikan. Yang jelas, jangan sampai (tarif) angkutan umum sejajar dengan LRT Palembang. Itu yang tidak boleh," ucapnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru juga enggan berkomentar terlalu banyak tentang kerusakan Stasiun DJKA LRT Palembang.

"Nanti akan diperbaiki," ucapnya singkat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya