Cerita Tentang Tanjung Pakis, Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa 188 orang penumpang dinyatakan jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang.

oleh Abramena diperbarui 30 Okt 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 13:00 WIB
TNI AL Kerahkan Kapal Perang Cari Bangkai Lion Air Jatuh
Kapal TNI AL mencari bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di laut utara Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Karawang dinyatakan laik operasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Karawang - Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa 188 orang penumpang dinyatakan jatuh di perairan Tanjung Pakis di wilayah Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) kemarin.

Tanjung Pakis berada di wilayah utara Kabupaten Karawang atau masuk dalam kawasan pantai utara (Pantura) Laut Jawa. Sejak peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air, nama Tanjung Pakis atau Tanjung Karawang mulai dikenal. 

Tanjung Pakis adalah lokasi yang biasa digunakan nelayan setempat untuk mencari udang serta memancing. Tempat tersebut dikenal sebagai tempat yang sangat banyak ikan dengan berbagai spesies.

Namun siapa yang menyangka jika keberadaan Tanjung Pakis dahulu adalah tempat yang sangat jarang terjamah orang.

"Dulunya sekitar tahun 90-an di lokasi jatuhnya pesawat , nelayan tidak berani ke titik jatuhnya pesawat karena terbilang angker," kata Dadang, nelayan setempat, Selasa (30/10/2018).

Lelaki 52 tahun ini mengatakan di lokasi tersebut merupakan berkumpulnya ikan-ikan besar seperti ikan hiu tutul, dan species lain sehingga nelayan sekitar tidak berani melintasi lokasi tersebut saking banyaknya ikan besar.

"Area di mana jatuhnya pesawat sering terjadi kejadian aneh, sehingga dianggap area yang berbahaya dan harus dihindari oleh nelayan," katanya.

Hal senada juga dikatakan warga setempat, Boros, memang dulu sering terjadi kapal nelayan terbalik di area jatuhnya pesawat dan korbannya hilang misterius sehingga dianggap angker oleh warga dan nelayan sekitar .

"Menurut cerita orang tua dulu memang dianggap angker , nelayan tidak berani mencari ikan dilokasi tersebut," tutur Boros.

Seiring waktu berjalan, kata Boros, sekarang lokasi jatuhnya pesawat dengan kedalaman 30 meter itu menjadi tempat mencari ikan para nelayan dan warga untuk memancing di area tersebut.

Di area tersebut sekarang menjadi tempat mencari ikan udang bagi nelayan dan warga sekitar juga kerap memancing ikan dilokasi tersebut.

"Sekarang banyak warga dan nelayan mencari ikan ke lokasi tersebut karena ikan udang cukup banyak ditemukan ditempat itu," tambah Boros.

Nelayan sekitar wilayah Tanjung Pakis sering memanfaatkan lokasi tersebut untuk mencari ikan karena kesan mistis seperti dulu tidak lagi dirasakan Masayarakat sekitar dan malahan jarang ditemukan ikan-ikan besar seperti hiu dilokasi tersebut yang ada hanya ikan-ikan kecil.

"Sekarang sudah tidak lagi dianggap angker oleh nelayan, malah sering menjadi tujuan untuk mencari ikan udang dengan sampan-sampan ukuran kecil," pungkasnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya