Pesan Damai dari Pelangi di Sumenep

Jadi perbedaan harus dijadikan kekuatan, bukan malah untuk perpecahan. Meski berbeda suku, kita tetap satu naungan bendera merah putih.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 18 Nov 2018, 18:02 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2018, 18:02 WIB
Pelangi di Sumenep
Pelangi di Sumenep (Mohamad Fahrul)

Liputan6.com, Sumenep - Kerukunan antar suku yang terus terjaga selalu menjadi impian negeri ini agar tidak mudah digoyah dalam situasi apapun, seperti di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Dalam acara ‘Pelangi di Sumenep’ masyarakat daerah ujung timur Pulau Garam ini sepakat untuk menjaga keutuhan bangsa dengan cinta damai.

"Banyak warna memang sangat indah. Tapi warna-warna itu tetap dijaga dan dirawat diibaratkan pelangi," kata Edi Rasiadi, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Sabtu malam, 17 November 2018.

Edi menjelaskan, keberagaman di daerah perlu dijaga secara berkelanjutan, perbedaan menjadi sangat indah jika bersatu.

"Jadi perbedaan harus dijadikan kekuatan, bukan malah untuk perpecahan. Meski berbeda suku, kita tetap satu naungan bendera merah putih," katanya.

Acara ‘Pelangi di Sumenep’ digagas oleh Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep.

Pesan damai dari berbagai suku yang ada sangat menyejukkan hati, mereka satu persatu menyampaikan akan terus merawat kurukunan antar sesama dan tidak akan mudah dipecah belah oleh siapa saja dalam kepentingan apapun.

Suku-suku yang ada di ujung timur Pulau Madura yaitu, suku Madura, Bugis, Mandar, Bajo, Arab, dan Tionghoa.

Para tokoh dari masing-masing suku juga menampilkan berbagai budaya diantaranya, Gambus (Arab), Tari Patuddu (Mandar), Tari Paduppa (Bugis), Pamanca (Bajo) dan Barongsai (Tionghoa) dan Sintong dan Pamur (Madura).

Kepala Bappeda Yayak Nurwahyudi mengaku, sengaja mengambil tema ‘Pelangi di Sumenep’, karena di daerah ini memiliki banyak suku. Dan kedamaian yang terjaga sejak dulu hingga sekarang wajib dilanjutkan para generasi muda.

"Sangat berterimakasih tokoh suku yang hadir. Sehingga ke depan tidak akan mudah memecah belah persaudaraan antar suku yang ada di Sumenep," jelasnya.

Ketua Komunitas Jurnalis Sumenep Rahmatullah mengatakan, jurnalis juga turut bertanggungjawab menjaga keutuhan bangsa ini yang memiliki beragam suku budaya yang berbeda-beda.

"Jadi kegiatan seperti ini kedepan terus digiatkan. Meski dalam kemasan berbeda, tapi tujuannya tetap satu, yaitu menjaga dan merawat perdamaian demi keutuhan negeri ini," kata Rahmatullah di Sumenep.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya