Liputan6.com, Garut - Di tengah persaingan panas kampanye terbuka dua kubu capres dan cawapres saat ini, Siti Mamduhah, putri kedua KH Ma'ruf Amin, justru terus bergerilya mengajak masyarakat tetap tenang menyikapi keadaan.
Teh Mamah, sapaan akbar dia, terus bersafari menyelenggarakan istigasah dan doa bersama di Garut dan daerah Jawa Barat lainnya. Dia mengajak masyakat agar tetap bersatu dan menyelamatkan keselamatan bangsa Indonesia.
“Itu memang bukan acara politik. Kita murni mendoakan keselamatan bangsa, itu (istigasah) 100 persen program kerja Satgas Nasional,” ujarnya di Hotel Sabda Alam, Tarogong Garut, Selasa (04/12/2018).
Advertisement
Menurut dia, Satuan Tugas (Satgas) 01 Nasional memiliki tugas nyata untuk tetap mengajak dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, menjelang pesta demokrasi bangsa tahun depan. “Kan, doa bisa disampaikan siapa saja,” kata dia.
Baca Juga
Ia tidak menampik perihal adanya dukungan dan doa dari masyarakat Garut untuk Ma'ruf Amin, dalam pemilihan Presiden April mendatang. Namun, hal tersebut merupakan dukungan biasa masyarakat NU Garut kepada kiainya.
“Istilahnya dukungan dan doa dari para santri kepada kiainya, ada 300 pesantren yang dukung acara ini,” ucap dia.
Selain di Garut dan wilayah Jabar Selatan, rencananya kegiatan serupa akan kembali digelar di Sukabumi, DKI Jakarta, dan Banten. “Selain istigasah, kita juga akan santuni dua ribuan anak yatim seperti yang dilakukan di Garut kemarin,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Satgas 01 Penguatan Nasional Taviota Bay bangga atas besarnya dukungan masyarakat Garut yang akan diberikan kepada KH Maruf Amin. Menurut dia, kegiatan istigasah sekaligus diarahkan untuk mensinergikan komponen masyarakat, terutama Nahdliyin yang ada di Garut.
"Acara kemarin melebihi target. Kami menargetkan 25 ribu anggota jemaah, ternyata yang hadir lebih dari 40 ribu massa dari semua komponen masyarakat,” ungkap dia bangga.
Tak lupa ia memberikan apresiasi khusus kepada aparat keamanan mulai Kapolres, Dandim, Pangdam dan Kapolda Jabar yang telah memberikan dukungan untuk menyukseskan acara tersebut. ”Terima kasih juga untuk Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj yang mendukung cara ini,” kata dia.
Tugas Ulama bagi Bangsa
Sementara itu Wakil Ketua Rais Aa PBNU KH Manarul Hidayat mengatakan, salah satu tugas mulia di tengah-tengah masyarakat, yakni tetap mengajak umat untuk mempertahakan keutuhan bangsa. “Kita bina umat, membina negara, Bhineka Tunggal Ika, jaga Pancasila, dan UUD 1945,” kata dia.
Tidak hanya itu, lembaga Nahdlatul Ulama (NU) yang dibentuk para ulama besar Tanah Air selalu mengajarkan pengikutnya untuk mendukung pemerintahan yang sah tanpa terkecuali.
“Ngagogoreng (menjelekkan) presiden haram, apalagi ganti presiden makar, makanya kita harus mendoakan presiden nanti dapat pahala,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Istigasah Akbar KH Abdul Mujib mengatakan, meskipun kegiatan doa bersama dan istigasah urung dihadiri KH Maruf Amin, kehadiran puluhan ribu jemaah telah menunjukkan bentuk solidaritas luar biasa umat Islam dalam menjaga kerukunan dan keutuhan bangsa. “Ada sekitar 1.500 kiai yang hadir di sini,” ujarnya.
Menurut dia, kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan politik praktis menjelang pilpres dan pilpres tahun depan, tapi semata mengajak masyarakat tetap bersatu dengan menggelar doa bersama untuk kepentingan bangsa. “Yang lebih penting kita memohon kepada Allah agar bangsa Indonesia ini damai,” pinta dia.
Advertisement