Korban Pembunuhan di Jalan Trans Papua Belum Terevakuasi

Kapendam Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan, pihaknya sudah bergerak ke lokasi penembakan dan terus memburu pelakunya.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Des 2018, 09:38 WIB
Diterbitkan 04 Des 2018, 09:38 WIB
Anggota TNI Tewas Hadapi Serangan KKB Saat Kawal Petugas PLN di Paniai
Ilustrasi kelompok kriminal bersenjata KKB Papua. Ilustrasi: Kriminologi

Liputan6.com, Papua - Pascapembunuhan dan penembakan 31 pekerja PT Istaka Karya, situasi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, dikabarkan masih dalam kondisi mencekam.

Kapendam Cendrawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, kepada Liputan6.com, Selasa (4/12/2018) mengatakan, para korban bahkan belum bisa dievakuasi dari lokasi penembakan di proyek pembangunan Jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak.

“Korban belum bisa dievakuasi,” ucap Aidi.

Namun, Kolonel Aidi menegaskan, pihaknya sudah bergerak ke lokasi penembakan dan terus memburu pelakunya. Sebagai informasi, untuk bisa ke lokasi perlu waktu 12 jam dari Wamena. 

“Kami sudah bergerak, tapi belum ada laporan dari dalam, untuk mekanisme gerakan sebaiknya tidak usah dipublikasikan,” ungkap Aidi.

Sebelumnya Sebanyak 31 orang warga sipil menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, 1-2 Desember 2018. Para korban adalah pekerja PT Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak.

Sebelum terjadi peristiwa penembakan, Cahyo, Project Manager PT Istika Karya, mengaku kepada Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal, telah mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang Koordinator Lapangan Proyek Pembangunan Jembatan Habema-Mugi, yang bernama Jhoni.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya