Mulai Lagi Tahun Depan, Proyek Trans Papua Jalan Terus

Atas insiden tersebut, pengerjaan proyek Jalan Trans Papua sempat terhenti. Namun Basuki mengatakan pengerjaan akan kembali dimulai pada Januari 2019 dengan tingkat keamanan yang lebih baik.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 16 Des 2018, 13:05 WIB
Jalan Trans Wamena-Jayapura
Jalan Trans Wamena-jayapura menghubungkan 8 kabupaten di Pegunungan Tengah Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Aceh - Jalan Trans Papua yang direncanakan sepanjang 4.000 kilometer, dinyatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, tidak ditolak oleh masyarakat Papua di satu titik pun.

"Tidak ada penolakan dari semuanya, tidak ada satu titik pun yang ditolak masyarakat," kata Basuki di Banda Aceh, Sabtu (15/12/2018).

Basuki mengatakan demikian, berkaitan dengan hal adanya penyerangan pada pekerja proyek jalan Trans Papua oleh KKB pada para pekerja proyek dari PT Istaka Karya hingga menyebabkan belasan korban jiwa.

"Insiden ini hanya di Wamena, Habema, Kenya, Mamubu, 278 km. Sedangkan sisanya kan 3500 km dan itu harus dicatat tidak ada penolakan," tutur Basuki dilansir Antara.

Atas insiden tersebut, pengerjaan proyek Jalan Trans Papua sempat terhenti. Namun Basuki mengatakan, pengerjaan akan kembali dimulai pada Januari 2019 dengan tingkat keamanan yang lebih baik.

"Mulai lagi Januari nanti, ini karena kebetulan ada Natal dan sebagainya, sambil menunggu kondisi disana tapi pak Wakapolri bilang ke saya bisa menjamin keamanan di kantor Wapres dengan penambahan personil di semua titik. Insya Allah akan kita mulai pelaksanaannya di awal Januari," ujarnya.

Saat ini, tambah Basuki, di daerah itu tinggal mengerjakan penyambungan infrastruktur yakni jembatan, karena jalannya sudah rampung.

"Itu karena memang jalannya sudah tersambung, saat ini tinggal pasang 35 jembatan tinggal akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait," ucap Basuki.

Para pekerja jalan Trans Papua pada 2 Desember lalu, sehari setelah perayaan HUT OPM 1 Desember diserang oleh KKB yang diduga adalah anggota OPM.

Kejadian tersebut menyebabkan timbulnya korban sebanyak 25 orang, terdiri dari 24 orang karyawan PT Istaka Karya dan satu orang pegawai PUPR. Dimana 17 di antaranya ditemukan tewas, 4 orang selamat dan 4 lainnya hingga kini masih dalam pencarian.

Ke 25 orang ini tengah mengerjakan pembangunan jembatan di kali Yigi dan Aurak, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya