Aksi Heroik Tim Siaga Bencana Aceh Tolong Pengantin di Tengah Banjir

Liputan6.com, Aceh - Tim gabungan yang terdiri dari personel TNI/Polri, BPBD, bersama Search and Rescue (SAR) Aceh Selatan melakukan aksi heroik. Mereka rela basah-basahan demi menolong dua mempelai pengantin yang melangsungkan pernikahannya di tengah banjir.

Saat itu, pasangan Tgk. Saibi A. Mannan (23) dan Salwatul Ahzan (29) sedang melangsungkan upacara adat Aceh 'intat dara baroe', sebuah prosesi mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai pria, akhir pekan silam.

Saat upacara dilaksanakan kabupaten Aceh Selatan sedang diterjang banjir. Namun, apa boleh buat, undangan sudah disebar, segala sesuatu yang berkaitan dengan upacara juga sudah disiapkan.

Seperti diketahui, ratusan jiwa dikabarkan mengungsi sejak banjir melanda Kabupaten Aceh Selatan beberapa hari lalu. Kedalaman air yang menggenangi beberapa kecamatan di kabupaten itu mencapai 3 meter.

Akad Tgk. Saibi A. Mannan dan Salwatul Ahzan digelar pada Jumat, 14 Desember 2018. Saat hendak melangsungkan upacara 'intat dara baroe' banjir mengepung tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan, termasuk Trumon Tengah, kecamatan tempat berlangsungnya pernikahan.

"Jumat dan Sabtu itu belum banjir. Yang banjir itu mulai malam Minggu," sebut Muhammad Din (27), yang juga saudara laki-laki mempelai pria kepada Liputan6.com, Selasa malam (18/12/2018).

Prosesi mengantar mempelai wanita ke rumah mempelai pria memakan waktu setengah jam lamanya, dari Keude Bakongan Kecamatan Trumon Tengah menuju Desa Ie Jeureumeh di Kecamatan Trumon Timur.

"Kebetulan kan banjir. Mana bisa lewat. Nah, disitulah ada tim yang memang berada di lokasi. Ya, untuk kemanusiaanya, naiklah keduanya ke perahu karet sama yang dampingi. Perahu di gerek pakai tali," lanjut pria yang juga anggota Satgas SAR Aceh Selatan.

Meski di tengah banjir, prosesi 'intat dara baroe' itu tetap berlangsung meriah. Keadaan itu tak mengurangi rasa senang di wajah kedua pengantin.

Kegembiraan juga tampak dari wajah tim siaga bencana yang menarik dan mendorong perahu keduanya. Sama halnya dengan warga desa yang dilintasi oleh perahu yang mengangkut keduanya. Rombongan atau pihak keluarga yang mendampingi kedua mempelai juga diangkut dengan perahu.

"Setengah di naik perahu. Sampai di Desa Ladang Rimba, baru naik kendaraan, karena tidak ada lagi banjir. Sampai di rumah mempelai pria itu maghrib," pungkas Din.

Simak juga video pilihan berikut ini: