Harapan Anak-Anak Pengungsi Pulau Sebesi Usai Tsunami

Kondisi Gunung Anak Krakatau yang terus menunjukkan aktivitas kegempaan dan letusan (erupsi) membuat anak-anak Pulau Sebesi masih berada di pengungsian.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jan 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2019, 20:00 WIB
Pengungsi Terdampak Tsunami Selat Sunda di Lapangan Tenis Indoor Kalianda
Ribuan pengungsi terdampak Tsunami Selat Sunda memadati Posko pengungsian Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Lampung Selatan, Jumat (28/12). Sebanyak 2.514 warga Pulau Sebesi berada di posko sejak 22 Desember. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Lampung - Usai terjangan tsunami Selat Sunda, anak-anak pengungsi dari Pulau Sebesi, Lampung yang ditempatkan di Lapangan Tenis Indoor, Kota Kalianda ingin segera pulang ke rumah.

Saifudin, siswa kelas dua SMP Swadipa di Pulau Sebesi, saat ditemui di Lapangan Tenis Indoor, Kalianda, Kamis, mengatakan ingin segera pulang ke rumahnya. "Saya ingin segera pulang ke rumah," kata Saifudin, seperti dikutip laman Antara, Kamis (3/1/2019).

Dia mengaku sudah merasa bosan terlalu lama mengungsi. "Meskipun di sini dicukupi dan diajak bermain, tapi lama-lama juga bosan," katanya lagi.

Riki, siswa kelas enam SD di Pulau Sebesi juga mengatakan ingin cepat pulang dan sudah merasa bosan berlama-lama mengungsi.

Kondisi Gunung Anak Krakatau yang terus menunjukkan aktivitas kegempaan dan letusan (erupsi) saat ini membuat Riki dan para pengungsi yang tinggal di pulau-pulau Selat Sunda, Lampung Selatan itu harus rela bertahan di tempat pengungsian sampai saat ini.

Sabihis (38), warga Dusun 1 Bangunan Pulau Sebesi menyatakan pula dua anak-anaknya yang berumur 13 tahun dan satunya enam tahun pun merasa bosan tinggal lama di tempat pengungsian, meskipun semua keperluan anaknya dicukupi dan diajak bermain oleh para petugas trauma healing atau pemulihan trauma.

"Anak-anak bosan juga, walaupun diberi trauma healing dan diajak bermain," ujarnya pula.

Dia sendiri merasakan kejenuhan tinggal di lokasi pengungsian ini.

"Ingin cepat pulang, kalau sudah aman, pengin cepat pulang ke rumah. Makan sih cukup, meskipun semua dicukupi, seperti kesehatan ada, mushala, makan, tapi lama-lama kita seperti burung dalam sangkar," kata dia.

Dia hanya bisa berdoa semoga alam segera tenang, sehingga pemerintah bisa segera memulangkan warga Pulau Sebesi ke rumah masing-masing.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya