Liputan6.com, Nias - Buntut cekcok hingga dugaan dicekik oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), pramugari Wings Air bernama Lidya Cristine (28) resmi membuat laporan ke Polres Nias.
Informasi diperoleh Liputan6.com, Kamis (17/4/2025), Lidya melaporkan anggota DPRD Sumut Megawati Zebua buntut cekcok hingga dugaan penganiayaan yang berlangsung pada Minggu 13 April 2025 lalu.
Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani mengatakan, Lidya melaporkan Megawati Zebua secara pribadi pukul 12.00 WIB tadi.
Advertisement
Baca Juga
"Iya, jadi buat laporan. Yang buat laporan langsung pramugarinya," kata Revi Nurvelani.
Diterangkan mantan Kapolsek Medan Kota dan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut itu, Lidya melaporkan Megawati Zebua atas dugaan penganiayaan serta keselamatan penerbangan.
Usai menerima laporan, Polres Nias akan melakukan penyelidikan, lalu memanggil saksi, korban, maupun terduga pelaku. Polisi belum mengagendakan kapan pemeriksaan dilakukan.
"Kita nanti akan mendalami terkait kasus ini, dan juga gelar perkara," ujarnya.
Â
Video Viral
Beredar video viral anggota DPRD Sumut Megawati Zebua ribut dengan seorang pramugari di dalam pesawat.
Megawati Zebua membeberkan kronologi kejadian versinya soal cekcok antara dirinya dengan pramugari Wings Air yang viral di sosial media.
Dia membantah koper yang viral di video itu adalah miliknya, dan kejadian viral bukan permasalahan bagasi miliknya yang jadi permasalahan.
"Saat itu saya hanya mau membantu bapak tua yang tidak ingin bagasinya, eh barang atau tasnya dibagasikan. karena dia akan transit ke Padang," ucapnya, usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Pemprov Sumut di Gedung DPRD Sumut, Kota Medan, Selasa (15/4/2025).
Menurut Megawati, saat itu bapak tua yang dimaksud enggan memasukkan tasnya di bagasi karena menunggu ambil tas di bagasi cukup lama.
"Nunggu bagasi itu satu jam bisa lah dia enggak kedapatan pesawat, karena hangus tiketnya, makanya saya niat membantu bapak tua itu. Tapi pramugari sangat bertahan sekali dengan alasan tas sudah dilabel ,tidak bisa diletakkan di kabin," bebernya.
Megawati Zebua berkali-kali membantah soal tasnya yang tidak ingin dibagasikan.
"Bukan, tas saya sudah dibagasikan. Itu tas bapak tua, saya hanya membantu," jelasnya.
Advertisement
Diturunkan dari Pesawat
Soal tudingan memaksa kopernya untuk ditempatkan di kabin, menurut Megawati juga keliru. Pasalnya, kopernya memang sedianya sudah dilabeli untuk bagasi. Namun, sebelum menaiki pesawat, kopernya ternyata tak diizinkan masuk ke bagasi.
Megawati beranggapan bahwa kopernya bisa dibawa ke atas pesawat dan memasuki kabin.
"Karena tak diizinkan, saya berpikir ini bisa masuk kabin, tapi dihalangi pramugari yang mengatakan ‘Bu, tas ibu sudah dilabel jadi diletakkan di sini (cargo). Biarlah dek saya masukkan ke kabin, kan sudah nyampe di atas," terangnya.
Karena kejadian cekcok itu, Megawati Zebua diturunkan dari pesawat.
"Saya tak diizinkan (untuk mengajak diskusi di pesawat), saya dimintakan dan ditarik ke bawah untuk turun dari pesawat itu," ungkapnya.
Dari Gunung Sitoli Menuju Medan
Megawati Zebua mengatakan saat itu dia berangkat dari Bandara Gunung Sitoli menuju Medan, karena ada tugas dan urusan keluarga
"Karena saya diturunkan, jadi saya berangkat lagi keesokan harinya dan membeli tiket baru," tandasnya.
Advertisement
