Menyambut Pagi Sembari Cuci Mata di Paloh Naga

Cukup membayar Rp 5.000, pengunjung bisa menikmati keindahan area persawahan. Tentu keindahan itu sekaligus sebagai latar untuk berswafoto. Biaya tersebut sudah termasuk parkir kendaraan bermotor.

oleh Reza Efendi diperbarui 21 Jan 2019, 06:06 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2019, 06:06 WIB
Agrowisata Paloh Naga
Agrowisata Paloh Naga (Liputan6.com/Reza Perdana)

Liputan6.com, Medan - Hamparan sawah luas nan hijau menyegarkan mata saat menyambut pagi di Desa Wisata Kampoeng Lama yang berada di Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Di desa ini, ada tiga spot yang dapat dikunjungi. Salah satunya adalah di Agrowisata Paloh Naga. Area persawahan yang luas menjadi objek wisata yang ditawarkan di Agrowisata Paloh Naga di bawah pimpinan Direksi Bumdes Satro 316 Desa Denai Lama, Irwanto Naga.

Cukup membayar Rp 5.000, pengunjung bisa menikmati keindahan area persawahan. Tentu keindahan itu sekaligus sebagai latar untuk berswafoto. Biaya tersebut sudah termasuk parkir kendaraan bermotor.

"Di sini ada tiga spot wisata ditawarkan, yaiti rumah produksi, sanggar seni, dan pendidikan karakter. Kemudian Agrowisata Paloh Naga ini," kata Irwanto, Senin (21/1/2019).

Dikatakan Irwanto, Masing-masing spot tersebut menghadirkan daya tariknya tersendiri. Seperti di rumah produksi, pengunjung bisa melihat dan terlibat langsung bagaimana cara membuat berbagai varian dodol.

Untuk di sanggar seni dan pendidikan karakter, pengunjung bisa melihat secara langsung beragam hasil kerajinan masyarakat setempat yang juga bisa dibeli. Kemudian di spot agrowisata, pengunjung bisa bersantai bersama keluarga dan memanjakan mata dengan melihat area persawahan yang cukup luas, khas pedesaan.

"Sawah milik masyarakat. Luasnya 35 hektare, yang diorganisir, dan masyarakat terlibat sebagai anggota Badan Usaha Milik Desa," ucap Irwanto.

Tidak hanya sekadar menawarkan spot wisata, pengelola juga ingin mengedukasi masyarakat bagaimana menjaga lingkungan. Ke depan, disiapkan satu lahan untuk menyemai ikan dan paket menangkap belut.

"Nilai idealisnya, kita mengajak orang-orang untuk peduli bahwa kita bisa melakukan banyak hal di persawahan," ungkapnya.

Irwanto menjelaskan, Paloh Naga merupakan satu dusun di Desa Denai Lama yang memiliki histori sendiri. Mereka pernah membawa nama Paloh Naga di Festival Garapan Tradisional Kabupaten Deli Serdang dan mendapatkan juara pertama.

"Nah, dari situ kita tergerak untuk terus mengangkat nama Paloh Naga. Tujuannya, supaya banyak dikenal masyarakat luas," Irwanto menandaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya