Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah rumah sakit di Provinsi Gorontalo menyiapkan ruangan khusus untuk para calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal pada pemilu serentak 17 April 2019 mendatang. Rumah Sakit itu diantaranya adalah Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo dan Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie.
Kedua rumah sakit itu menyiapkan sebuah ruangan khusus untuk caleg yang mengalami gangguan jiwa akibat kalah dalam kontestasi pemilihan umum nanti. Selain menyiapkan ruangan khusus, para Caleg yang mengalami gangguan jiwa itu juga akan ditangani oleh dokter spesialis kejiwaan.
"Jadi semuaya tergantung penyakit jiwanya berat atau riangan. Kalau hanya ringan dan hanya perlu dirawat, namun ketika berat maka sudah kami siapkan untuk ruangan khusus," kata Wakil Direktur RSAS Bidang Pelayanan, dr Medi Sarita kepada Liputan6.com, Senin, 1 April 2019.
Advertisement
Baca Juga
Selain siap menangani para caleg yang mengalami gangguan jiwa karena gagal terpilih, RSAS Kota Gorontalo juga bersedia menangani tim sukses maupun pemilih yang juga mengalami gangguan jiwa apabila Caleg usungannya gagal mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Jadi semua yang gangguan jiwa kami layani, Gangguan jiwa bisa diakibatkan dariapa saja apakah calegnya atau pemilihnya, Tidak ada perbedaan dia stress karena apa. Prosedur dan standar pelayanan yang diberikan sama," ungkap medi.
Medi menyebutkan bahwa ada banyak faktor penyebab gangguan kejiwaan termasuk karena kalah dalam kontestasi pelmilihan umum sepertini.
"Adapun karena kalah dalam pemilihan itu hanya faktornya saja tapi kalau penyakitnya tetap sama dan bila mana dia sakit maka akan dirawat sebagaimana pasien yang lain. Orang yang stress itu bisa berlatar belakang penyebab yang berbeda-beda," dia menambahkan.
Terpisah, Direktur RS Hasri Ainun Habibie, dr Yana Yanti Suleman mengatakan jika pihaknya secara khusus telah menyediakan beberapa ruangan untuk para Caleg gagal dan menjadi pasien gangguan jiwa akibat mengalami stres atau tekanan akibat tidak terpilih.
"Ada sekitar empat ruangan. Antara ruangan laki-laki dan perempuan kita pisahkan. Nanti dokter kejiwaan kami yang akan rutin memeriksakan mereka," ucapnya.
Saksikan video pilihan berikut: