Liputan6.com, Garut Selama musim mudik lebaran 2019 berlangsung, Pemerintah Garut, Jawa Barat, telah menyediakan hingga 62 kantong parkir gratis bagi pemudik yang melintasi kota Intan. Mereka bisa beristirahat, sebelum melanjutkan perjalanan.
Kepala Dinas Perhubungan Garut Suherman mengatakan, penyediaan puluhan kantong parkir itu tersebar di sepanjang rute mudik lebaran via Garut, baik pintu Limbangan atau pun Garut kota.
“Ada di rumah makan, SPBU, parkiran masjid dan lainnya,” ujarnya, Jumat (31/5/2019).
Advertisement
Menurutnya penyediaan kantong parkir cukup membantu pemudik melepaskan penat sesaat, setelah perjalanan cukup panjang arus mudik.
“Gunakan kantong parkir yang ada sebaik mungkin, agar memudahkan perjalanan anda,” ujar dia menghimbau pemudik.
Untuk mudik lebaran tahun ini, jumlah kantong parkir yang disediakan mencapai 62, atau naik sekitar lima lokasi baru dibanding tahun lalu. “Lokasinya tersebar di sekitar Kadungora dan Limbangan,” kata dia.
Baca Juga
Selain istirahat pemudik, penyediaan kantong parkir ujar dia, bisa digunakan untuk parkir kendaraan sumbu tiga ke atas yang dilarang beroperasi, seiring mendekatinya lebaran.
“Kami akan sediakan petugas juga agar bebas dari parkir liar,” ujarnya menambahkan pentingnya keamanan pemudik.
Kasatlantas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputro menambahkan, untuk memudahkan lalu lintas di sekitar kantong parkir yang telah disediakan, lembaganya siap membantu pengaturan arus lalu lintas. “Tentu kita bantu sebab jika dibiarkan bisa menjadi salah satu sumber kemacetan,” kata dia.
Ia berharap dengan bertambahnya kantong parkir yang disediakan pemda Garut, pemudik via jalur selatan yang melintasi Garut, bisa menggunakan sebaik mungkin penyediaan sarana tersebut.
“Jangan asal berhenti di tempat mana saja, sehingga tidak menimbulkan kemacetan baru,” ujar dia mengingatkan.
Penyediaan Stand UKM
Suherman menambahkan, untuk memberikan kemudahan pemudik, termasuk membantu pengusaha lokal. Lembaganya mengintruksikan agar kantong parkir yang baru, menyediakan stand khusus Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Adanya mudik lebaran harus bisa dinikmati juga pengusaha lokal,” kata dia.
Di area tersebut, pihak pengelola diwajibkan menyediakan lokasi khusus yang bisa digunakan membuka stand pengusaha lokal, untuk memaskan produknya.
“Misal di Malangbong kana da endog lewo, ladu (kedua makanan tradisional), atau kecamatan lain potensi apa, kan bisa dijual,” ujar dia.
Dengan upaya itu, hajatan mudik lebaran yang berlangsung setahun sekali tersebut, memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. “Itu sesuai himbauan juga pemda Garut, jadi setiap rest area dan kantong parkir baru ada stand UKM nya,” papar dia.
Meskipun ada pembukaan tol baru di beberapa titik pulau Jawa, namun Lembaganya memprediksi volume kendaraan yang melintasi jalur mudik lebaran Jabar selatan tetap tinggi.
“Masyarakat di pesisir selatan Jawa ya tetap bakal memilih jalur Limbangan, sebab melalui tol justru semakin jauh,” ujar dia.
Selain itu, adanya kenaikan harga tiket tol yang diberlakukan pemerintah, membuat pemudik lebih memilih jalur biasa pada mudik lebaran tahun ini. “Saya prediksi ada kenaikan sekitar 46 persen melalui jalu Garut ini,” ujarnya.
Advertisement