Menyapa Pagi di Mongkeluno, Wisata Bukit Karst Pulau Muna

Puncak Mongkeluno berjarak sekitar 35 kilometer dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna. Wisatawan bisa menghabiskan waktu 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 17 Jun 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2019, 06:00 WIB
Puncak Mongkeluno, lokasi wisata bukit karst di Desa Wabintingi Kecamatan Loghia Kabupaten Muna.(Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)
Puncak Mongkeluno, lokasi wisata bukit karst di Desa Wabintingi Kecamatan Loghia Kabupaten Muna.(Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Liputan6.com, Muna - Pulau Muna, menyimpan banyak potensi wisata alam yang belum terjamah. Salah satunya, Puncak Mongkeluno di Desa Wabintingi, Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna.

Puncak Mongkeluno berada pada salah satu gugusan bukit karst yang banyak terdapat di Desa Wabintingi, Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna. Pesonanya sudah memancing rasa penasaran banyak turis untuk datang sekadar menikmati pemandangan dan berswafoto.

Disebut Mongkeluno karena jalur jalan yang berkelok di wilayah itu. Untuk mencapai puncak, pengunjung mesti melalui jalan berbatu yang berkelok sejak dari jalan poros.

Jika datang berwisata saat cuaca cerah pada akhir pekan, kita bisa menikmati matahari terbit. Berada di atas Puncak Mongkeluno, pemandangan di Selat Buton dan pesisir pantai Maleura benar-benar bisa mengobati rasa penat.

Suasana laut biru yang tenang, seperti menyatu dengan langit biru yang membentang sepanjang mata hingga di cakrawala. Kemudian, semilir angin laut di puncak makin menambah tenangnya suasana bagi para pencari inspirasi.

Puncak Mongkeluno berjarak sekitar 35 kilometer dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna. Wisatawan bisa menghabiskan waktu 1,5 jam perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat.

"Menuju puncak, kita bisa berjalan dari jalan poros sekitar 30 menit melalui jalur jalan setapak," ujar Wa Ode Munsara, salah seorang wisatawan di Bukit Mongkeluno, Sabtu, 15 Juni 2019.

Wa Ode Munsara melanjutkan, jalur menuju puncak juga cocok bagi para pecinta jogging. Rute yang menanjak dan berkelok, menjadi tantangan tersendiri untuk mencapai puncak.

"Kalau orang baru naik ke sana atau baru dapat jalur begitu, pasti ngos-ngosan. Tapi kalau tiba di puncak Mangkeluno di Muna memang pemandangannya tidak mengecewakan," kata Munsara.

Spot Berkemah Keren

Spot foto yang menghadap di laut lepas di puncak Mongkeluno Desa Wabintingi, menjadi salah satu favorit wisatawan berswafoto.(Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)
Spot foto yang menghadap di laut lepas di puncak Mongkeluno Desa Wabintingi, menjadi salah satu favorit wisatawan berswafoto.(Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Puncak Mangkeluno juga cocok untuk acara berkemah. Meskipun, puncaknya yang sempit hanya bisa ditempati satu buah tenda berukuran 2x2 meter.

Selebihnya, pengunjung bisa berkemah mendirikan tenda sekitar 5 hingga 10 meter dari puncak. Di sini, masih bisa melepas pandangan menikmati pantai Maleura di sisi kanan puncak.

Meskipun puncak hanya berukuran sempit, di atas puncak Mongkeluno sudah ada tiga spot foto yang disediakan. Warga dibantu aparat desa, mendirikan photobooth yang bisa dipakai berswafoto.

Ada tiga spot foto yang menjadi pilihan. Di antaranya, spot foto berbentuk sarang burung, panggung yang menghadap ke laut lepas, dan photobooth menyerupai bingkai foto berbentuk lingkaran.

"Namun, warga di sana kurang menjaga atau merehabilitasi spot-spot foto dan kondisi puncak. Jika tak dikunjungi beberapa hari, di sana banyak tumbuh semak belukar," ujar Aswan, wisatawan asal Kota Kendari.

Menyuguhkan pemandangan yang asyik saat pagi dan sore hari, puncak ternyata belum banyak terjamah. Sejumlah fasilitas umum belum dibangun Pemda Kabupaten Muna.

Jalan menuju puncak, masih dikeluhkan karena belum dilapisi aspal. Namun, beberapa wisatawan mengaku senang dengan jalur yang berbatu.

"Supaya alamnya lebih kentara, lebih baik jangan diaspal dan dibiarkan saja," ujar Wawan.

Kekurangan lainnya, pilihan kuliner di puncak masih minim. Padahal, wisatawan akan bersedia berlama-lama jika ada banyak pilihan menu makanan yang disediakan.

"Hal lainnya WC umum. Juga masih minim sekali. Kami harapkan bisa diadakan Pemda. Jadi wisatawan bisa betah," Wawan menambahkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya