Kampung Bola Internasional Jadi Pusat Pembinaan Fundamental Usia Dini

Kampung Bola Internasional diproyeksi jadi pusat pembinaan fundamental dan destinasi wisata.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Jun 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2019, 03:00 WIB
kampung bola internasional
Kampung Bola Internasional di kawasan Gunung Payung Culture Park Desa Kutuh, Jimbaran, Badung, Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Pulau Bali kini memiliki Kampung Bola Internasional. Kampung Bola Internasional yang merupakan kerja sama Desa Adat Kutuh dan Yayasan Gobolabali itu telah resmi diluncurkan kepada publik. Peresmian Kampung Bola Internasional dihadiri oleh sejumlah pihak di antaranya Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Raden Isnanta dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani.

CEO Yayasan Gobolabali, I Gusti Agung Putu Nuaba selaku inisiator Kampung Bola Internasional menjelaskan, ada empat program prioritas yang akan diselenggarakan di Kampung Bola Internasional. Keempatnya adalah sosialisasi fundamental sepakbola yang harus terus ditingkatkan, program latihan, Annual Event Badung International Football Champhionship dan pemusatan latihan.

"Untuk Annual Event Badung International Championship ada lima kategori di antaranya U-20 wanita, U-13 dan U-15 dan festival sepakbola annual event itu akan diikuti oleh beberapa negara yang telah mendaftar," ujar Agung Nuaba.

"Kami juga akan membangun pemusatan latihan U-15 yang bekerjasama dengan partner dari Spanyol. Untuk U-13 tengah dibangun kerja sama dengan Korea. Nantinya, anak-anak potensial dari Indonesia akan dikirim ke sana," tambahnya.

Menurut Agung Nuaba, Kampung Bola Internasional yang berorientasi pada pembinaan fundamental sepakbola Indonesia merupakan tindak lanjut dari Inpres Nomor 3 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. 

"Hakekatnya kami ingin mengimplementasikan Inpres Nomor 3 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Program fundamental sepakbola ini kami rancang sejak 4 tahun lalu. Program ini sudah direkomendasikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pariwisata pada 2016. Nanti program akan dilakukan secara nasional, tapi dimulai dari Kampung Bola Internasional ini," terang dia.

Tak hanya pembinaan fundamental sepakbola, lokasi Kampung Bola Internasional dengan view indah di atas tebing yang menjorok ke pantai akan menjadi daya tarik tersendiri dalam konteks destinasi wisata. "Tak hanya pembinaan sepakbola, Kampung Bola Internasional bisa menjadi daerah tujuan wisata dalam konteks sport tourism," ujarnya.

 

Dongkrak Sport Tourism

Kampung Bola Internasional
Peresmian Kampung Bola Internasional di kawasan Gunung Payung Culture Park Desa Kutuh, Jimbaran, Badung, Bali (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Sementara itu, Jro Bendesa Adat Kutuh, I Made Wina menjelaskan, Kampung Bola Internasional terletak di kawasan Gunung Payung Culture Park. Areal luasan lahannya seluas 16 hektar, ditambah areal tebing seluas 4 hektar.

"Ini yang akan kami kembangkan sebagai kawasan pariwisata dengan penguatan budaya dan olahraga. Salah satu daya tarik yang dikembangkan adalah wisata olahraga, sport tourism. Di sini juga ada olahraga paralayang," ujarnya. 

Sementara untuk pendanaan penataan kawasan, pembangunan lapangan bola dan ikon Kampung Bola Internasional, dana yang dirogoh sebesar Rp5 miliar. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Raden Isnanta menjelaskan, salah satu event sukses yang telah dihelat bersama Yayasan Gobolabali adalah Badung International Football Champioship yang diikuti oleh 10 negara. 

"Ada 250 peserta yang hadir dari 10 negara itu. Itu baru anak-anak yang tergabung dalam tim. Belum lagi orangtua dan keluarga mereka yang ikut mendampingi. Jadi dalam konteks sport tourism, ini sangat tepat. Anak-anak kita mendapat pengalaman bertanding internasional, pariwisata kita juga jalan," paparnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani menuturkan, sumbangsih sport tourism masih terbilang kecil. "Meski kecil, tapi sumbangan dan dampaknya secara ekonomi jauh lebih bessr kalau kita lihat per kunjungan. Sport tourism akan menjadi ciri khas bagi Bali," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya