Cerita Menteri Susi Diculik Bajak Laut di UGM

Beruntung, sejumlah ikan berhasil merebut dan menyelamatkan Menteri Susi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Jun 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2019, 21:00 WIB
Menteri Susi
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbaur dengan ribuan mahasiswa UGM di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP), Jumat (28/6/2019) siang. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbaur dengan ribuan mahasiswa UGM di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP), Jumat (28/6/2019) siang. Ia baru saja memberikan sambutan untuk melepas lebih dari 5.000 mahasiswa UGM yang akan berangkat KKN.

Menteri Susi kembali ke tenda VIP, tempat duduk yang sudah disiapkan untuknya. Lagu Bagimu Negeri menjadi penutup seremonial dinyanyikan bersama-sama sambil berdiri.

Belum sempat duduk, sejumlah mahasiswa menarik Menteri Susi untuk kembali maju. Mahasiswa berkostum bajak laut menculik Menteri Susi. Beruntung, sejumlah ikan berhasil merebut dan menyelamatkan Menteri Susi. Kisah ini sebagai simbol menjaga laut di Indonesia dan keanekaragaman hayati di dalamnya.

Mereka pun merayakan kemenangan dengan flashmob. Ada sekitar 89 mahasiswa dan dosen pembimbing lapangan yang ikut menari bersama-sama.

Awalnya, Menteri Susi yang spontan bergabung itu berusaha membaca gerakan-gerakan tarian mahasiswa dan menirunya. Semakin lama, ia pun menikmati gerak yang diiringi tiga lagu yang pernah hits. Flashmob dibuka lagu berjudul DDU-DU DDU-DU dari idol group asal Korea Selatan Blackpink, lalu berganti dengan lagu Lagi Syantik yang dinyanyikan Siti Badriah, dan lagu India Koi Mil Gaya.

Melihat Menteri Susi asyik mengikuti flashmob yang berlangsung tidak lebih dari 10 menit, Rektor UGM Panut Mulyono pun tidak mau ketinggalan. Ia ikut maju dan menari bersama-sama.

Kehadiran Menteri Susi menyemarakkan acara pelepasan dan menghadirkan suasana yang santai. Sekalipun terik matahari membakar kulit, seluruh peserta tampak menikmati kehadiran menteri perempuan yang terkenal eksentrik ini.

"KKN semacam ini memberikan benefit (keuntungan) kepada komunitas atas kemajuan teknologi, keterbukaan, paradigma berpikir, dan juga memberikan benefit kepada mahasiswa yang bisa melihat Indonesia begitu banyak dan beragam. Ini sinergi mutualisme yang sangat baik," ujar Menteri Susi.

 

Pesan dari Menteri Susi untuk Mahasiswa KKN UGM

Menteri Susi
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbaur dengan ribuan mahasiswa UGM di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP), Jumat (28/6/2019) siang. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Saat melepas mahasiswa UGM berangkat KKN, Menteri Susi juga memberikan pesan kepada mereka. Pertama, ia menginginkan mahasiswa masuk ke satu wilayah dan berbagi ilmu. Ia merasa bersyukur KKN di UGM tidak hanya melibatkan satu disiplin ilmu, melainkan lintas disiplin ilmu untuk satu wilayah.

"Bagaimana memeratakan kapasitas atau kemampuan dari bangsa kita sebab masih terjadi ketimpangan di kota besar dan daerah, seperti internet, ternyata akses di daerah belum seperti di kota besar," kata Susi.

Kedua, mahasiswa KKN jangan hanya traveling, melainkan juga harus menyadarkan kepada masyarakat bahwa laut adalah masa depan bersama. Di beberapa wilayah, seperti Morotai, masih ada penangkapan ikan dengan bius dan dinamit. "Ini jadi PR mahasiswa," tuturnya.

Menteri Susi mengajak semua orang harus bersama-sama menjaga laut dan perikanan, tidak bisa hanya dilakukan oleh kementeriannya. Laut dan ikan harus dijaga keberlanjutannya dan jangan dihabiskan untuk hari ini saja.

Menurut Susi, bangsa Indonesia harus bersyukur sebab biomassa laut meningkat 300 persen, sementara di belahan bumi lain justru turun tiga kali lipat.

 

Berkolaborasi dengan Kementerian untuk Implementasi SDGs

Menteri Susi
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berbaur dengan ribuan mahasiswa UGM di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana (GSP), Jumat (28/6/2019) siang. (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Rektor UGM Panut Mulyono menuturkan pada tahun ini Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tema Mengonservasi dan Memanfaatkan secara Berkelanjutan Sumber Daya Laut, Samudera dan Maritim untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.

Terdapat tujuh lokasi KKN yang bermitra dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan telah mendapatkan pembekalan, pengarahan serta menyusun program kerja bersama dengan Penanggungjawab Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) pada 27 Juni 2019.

Beberapa lokasi KKN yang menggarap potensi kelautan dan perikanan, antara lain, di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Natuna, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Sabang, Karimunjawa, Pulau Sebatik, dan Pantai Pesisir Jawa. Dari 186 lokasi KKN UGM, terdapat 51 lokasi KKN yang berada di wilayah pesisir pantai dan kepulauan.

Artinya, 1.447 dari 5.360 mahasiswa KKN UGM, melakukan kegiatan di sektor kelautan dan perikanan KKN serta pemberdayaan masyarakat di sekitar pantai.

"Inilah salah satu bukti bahwa Universitas Gadjah Mada ikut berperan serta secara sesungguhnya membangun Indonesia dari sektor perikanan, kelautan dan kemaritiman," tutur Panut.

Pada 2018, UGM menggandeng kembali kerjasama kemitraan dengan Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia dengan melaksanakan KKN Tematik Revitalisasi Kawasan Transmigrasi di enam Kawasan Perkotaan Baru (KPB).

Kawasan itu sebagai embrio kota kecil atau kota kecamatan yang akan menjadi lokasi berkembangnya industri pengolahan sekunder dan perdagangan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Bukti-bukti keterlibatan masyarakat, kepuasan masyarakat, kolaborasi yang baik antara UGM, mitra dengan masyarakat dapat menjadi contoh bahwa meskipun kita berbeda-beda latar belakang dan kepentingan, namun jika kita mau bersatu padu bahu membahu, maka akan menimbulkan ikatan yang kuat untuk bekerjasama dan bersama-sama memajukan Indonesia tercinta," kata Panut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya