3 Catatan Penting Sebelum Bangun Kereta Gantung di Gunung Bromo

Demi memuaskan wisatawan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, akan membangun kereta gantung di destinasi wisata Gunung Bromo.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 11 Jul 2019, 13:02 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2019, 13:02 WIB
Gunung Bromo akan heboh di bulan Juli 2016 ini. Persisnya, 20-21 Juli. Ada apakah?
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata di Jawa Timur yang banyak dikunjungi wisatawan. (Liputan6.com/ M Husni Mubarok)

Liputan6.com, Jakarta Demi memuaskan wisatawan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mewacanakan akan membangun kereta gantung di destinasi wisata Gunung Bromo. Kereta Gantung ini nantinya bakal menjadi atraksi wisata bagi para pemburu pemandangan indah matahari terbit dan tenggelam di gunung instagramable itu.

"Menurut Kepala Bappenas, investor dari Swiss siap untuk support, Swiss pengalaman cukup advenced untuk menyiapkan kereta gantung," katanya.

Rere Christanto, Direktur Walhi Jatim, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/7/2019) menanggapi dingin soal rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Bromo. Dirinya mengatakan, setidaknya ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum membangun wisata buatan di alam.

"Pertama, pembangunan harus sesuai zonasi, tidak boleh di zona inti, harus dibangun di zona pemanfaatan," katanya.

Pembangunan kereta gantung, ungkap Rere, juga perlu memperhatikan kontur kemiringan gunung hingga potensi hembusan angin yang kencang.

Hal kedua yang perlu diperhatikan sebelum membangun kereta gantung adalah ledakan pengunjung. Apakah pemprov sudah memikirkan dampak ledakan wisatawan yang bakal terjadi jika proyek tersebut benar diwujudkan.

"Ledakan pengunjung tentu akan dibarengi banyaknya sampah. Apakah itu terpikirkan?," katanya.

Catatan terakhir yang lebih penting adalah konservasi. Pemprov perlu memastikan konservasi di taman nasional Gunung Bromo Tengger Semeru akan tetap berjalan, meski kunjungan wisata semakin meningkat akibat pembangunan destinasi wisata buatan itu. Mengingat semangat utama dari taman nasional adalah konservasi.

Bagi Rere, pembangunan kereta gantung di Gunung Bromo malah akan mengurangi estetika dan keindahan destinasi wisata hits di Jawa Timur itu.

"Ini kan wisata alam seharusnya yang ditonjolkan keindahan alam. Wisata buatan justru menurunkan nilai keindahan alam," katanya.

Sementara itu, pihak Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (11/7/2019) mengaku belum tahu soal rencana pembangunan kereta gantung di Gunung Bromo.

"Kami sampai skrg belum ada rencana atau mendapat impormasi mengenai rencana pengadaan kereta gantung dibromo mas," ungkap Sarmin, Humas TNGBTS.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya