Pengakuan Pria di Aceh: Mati 7 Kali, Jumpa Tuhan 8 Kali, dan Bertemu Nabi 22 Kali

Abi Y dan pengikutnya diamankan ke kantor polisi setempat saat menggelar pengajian di Kompleks Makam Syah Kuala, Banda Aceh, Rabu malam (7/8/2019) lalu. Warga saat itu curiga dan menduga kelompok ini berpaham menyimpang.

oleh Rino Abonita diperbarui 11 Agu 2019, 03:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2019, 03:00 WIB
Ilustrasi pimpinan kelompok Abi Y
Ilustrasi pimpinan kelompok Abi Y (Liputan6.com/Rino Abonita)

Liputan6.com, Aceh - Mati sebanyak tujuh kali, berjumpa Tuhan delapan kali, nabi 22 kali. Demikian pengakuan Abi Y, pimpinan kelompok pengajian yang baru-baru ini dibubarkan warga Desa Deah Raya, Kecamatan Syah Kuala, Kota Banda Aceh.

Abi Y dan pengikutnya diamankan ke kantor polisi setempat saat menggelar pengajian di Kompleks Makam Syah Kuala, Banda Aceh, Rabu malam (7/8/2019) lalu. Warga saat itu curiga dan menduga kelompok ini berpaham menyimpang.

Lebih kurang 50 orang mengerumuni Abi Y dan pengikutnya yang berjumlah empat orang pada malam itu. Polisi bertindak cepat mengamankan para lelaki itu mengingat massa mulai beringas.

"Saat kejadian tugas polisi hanya mengamankan dari amuk massa, lah. Kita bawa ke kantor," tutur Kapolsek Syah Kuala, AKP Edi Saputra kepada Liputan6.com, Jumat jelang sore (9/8/2019).

Abi Y dan seorang berinisial AN tetap berada di kantor polisi untuk penyelidikan. Dua orang berinisial ZA dan ZU mendapat jaminan pembinaan, sementara seorang lagi, AL, dititipkan ke keluarga untuk dimintai keterangan sewaktu-waktu.

"Karena ini masalah agama, kita ada tim ahli dari MPU. Dari malam kejadian kita sudah komunikasi dengan MPU," imbuh Edi.

Keesokan hari, Kamis (8/8/2019), Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh menggelar rapat di aula kantor majelis itu. Abi Y dihadirkan dalam rapat tersebut.

Hasil rapat menetapkan Abi Y dan kelompoknya tidak menyebarkan aliran sesat. Namun, doktrin yang disebar Abi Y dinilai mengarah pada penyimpangan tauhid atau pendangkalan akidah.

Pendangkalan Akidah

mimpi lagi 2
Ilustrasi./Copyright unsplash.com

"Jadi jangan dikatakan aliran sesat. Tapi potensi besar sebagai paham pendangkalan akidah," tegas Ketua MPU Kota Banda Aceh, Tgk. Damanhuri Basyir kepada Liputan6.com, Jumat sore (9/8/2019).

MPU Kota Banda Aceh menyerahkan Abi Y dan pengikutnya kepada Satuan Polisi Pamong Praja-Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Kota Banda Aceh. Masalah ini dinilai merupakan kewenangan instansi tersebut.

"Selanjutnya kita serahkan ke Satpol PP-WH, untuk diteliti lebih baik, karena ada tim penyidik," kata Damanhuri.

Memiliki 100 Orang Pengikut

Pengikut Abi Y disebut-sebut mencapai 100 orang. Namun, hanya 10-15 orang saja yang datang setiap kali pengajian.

Lokasi pengajian Abi Y dan pengikutnya pun belum terdeteksi secara pasti. Terakhir diadakan di Kompleks Makam Syah Kuala.

"Setahu kita wilayahnya di Banda Aceh. Tapi, pengakuannya sudah pernah buka pengajian di Aceh Besar. Katanya sejak bulan dua 2019 di Banda Aceh," ungkap Damanhuri.

Dalam salinan notulensi rapat MPU Kota Banda Aceh, tertulis Abi Y pernah disambangi Abu Bakar atas perintah Syekh Abdurrauf yang menyuruh dirinya bertobat.

Abi Y dan kelompoknya disebut-sebut membawa dan menyimpan senjata tajam. Lelaki itu juga pernah menyebut kafir untuk yang ikut pemondokan atau santri.

Mengaku tak berguru pada seseorang pun, ilmu yang dimiliki kemudian disebarkan Abi Y, itu didapat melalui ilham saja. Kegiatan pengajian dinyatakan dihentikan oleh MPU Kota Banda Aceh.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya