Potret Keakraban TNI dan Warga Kebumen di TMMD Rahayu

Mereka juga menjajal tembakau linting tradisional. Keakraban ini memicu Surip dan rekannya untuk ingin tahu lebih banyak latar belakang anggota TNI

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 14 Okt 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 15:00 WIB
Anggota TNI dan warga berbincang akrab di sela rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) dalam TMMD Reguler ke-106 di Desa Rahayu, Padureso, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Kodim 0709 Kebumen/Muhamad Ridlo)
Anggota TNI dan warga berbincang akrab di sela rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) dalam TMMD Reguler ke-106 di Desa Rahayu, Padureso, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Kodim 0709 Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Bersimbah peluh, sejumlah anggota TNI anggota Satgas TMMD Reguler ke-106, Desa Rahayu, Padureso, Kebumen menyudahi pekerjaan dan beristirahat. Hari itu, mereka memperbaiki rumah Surip, seorang warga tak mampu.

Waktu istirahat itu dimanfaatkan sejumlah anggota TNI untuk berkumpul dengan warga yang turut bekerja bakti memperbaiki rumah Surip. Mereka nampak begitu akrab, meski baru beberapa kali bertemu.

Salah satunya adalah Kopda Karsiman. Ia merupakan anggota Satgas TMMD Kodim 0709/Kebumen. Bersama sejumlah rekan TNI, Karsiman bercengkerama dengan warga setempat.

Mereka juga menjajal tembakau linting tradisional. Keakraban ini memicu Surip dan rekannya untuk ingin tahu lebih banyak latar belakang anggota TNI. Surip misalnya, menanyakan riwayat hidup Karsiman.

Tentu saja Surip Takjub. Ia tak menyangka rumahnya bakal direhab total dalam TMMD ini. Bermimpi saja tidak.

"Terima kasih telah membantu," ucap Surip.

Momentum kedekatan anggota TNI dan warga itu memupus anggapan bahwa TNI dan rakyat terpisah. Meski baru mengenal, anggota TNI dan warga langsung akrab.

Karsiman pun mengaku langsung akrab dengan warga. Bahkan, ia merasa berada di desanya sendiri.

"Desa ini anggap saja seperti desa kami sendiri, sehingga semangat kami membantu warga desa ini adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi saya dan rekan-rekan Batalyon," kata Kopda Karsiman.

Usai melepas lelah mereka pun melanjutkan kegiatannya. Rumah Surip menjadi salah satu dari enam rumah tak layak huni (RTLH) yang direhabilitasi dalam TMMD di Desa Rahayu.

Progres Program TMMD Reguler ke-106 Kebumen

Anggota TNI dan warga bekerja bersama merehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) dalam TMMD Reguler ke-106 di Desa Rahayu, Padureso, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Kodim 0709 Kebumen/Muhamad Ridlo)
Anggota TNI dan warga bekerja bersama merehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) dalam TMMD Reguler ke-106 di Desa Rahayu, Padureso, Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Kodim 0709 Kebumen/Muhamad Ridlo)

Komandan Kodim 0709, Letkol Inf Zamril Philiang mengatakan, hingga Minggu, sejumlah sasaran utama TMMD sudah sesuai dengan target. Pembangunan jalan rebot beton panjang 675 meter sudah terealisasi 26 persen atau sekitar 180 meter.

Kemudian, pembangunan talud jalan dengan volume panjang 425 meter, tinggi 1,30 meter dan lebar 30 sentimeter sudah terealisasi 77 persen, atau sekitar 325 meter.

Bahkan, sejumlah sasaran fisik tambahan sudah selesai 100 persen. Misalnya, pembangunan jembatan dan pembangunan lapangan desa.

"Jembatan panjang 7,10 meter dan lebar 4,5 meter. Lapangan desa panjang 80 meter dan lebar 75 meter," ucap Dandim, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu, 13 Oktober 2019.

Kemajuan pembangunan sasaran fisik lainnya pun cukup menggembirakan. Rehabilitasi Masjid Baiturrohmah, Dukuh Sijaran, Desa Rahayu sudah mencapai 78 persen.

Empat rumah dari enam RTLH yang direhablitasi pun telah selesai 100 persen. Tinggal dua rumah yang sedang dikerjakan, dengan progres mencapai 45 persen dan 10 persen. Masing-masing milik Surip dan Turut.

Zamril menjelaskan, selain kegiatan fisik, kegiatan nonfisik pun dilakukan dalam TMMD ini. Di antaranya, pemutaran film edukasi, penyuluhan bela negara dan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Kemudian, penyuluhan Kadarkum dan Narkoba dari Polres Kebumen. Ada pula pelayanan publik, yakni layanan perekaman KTP elektronik, penertiban kartu keluar dan penertiban akta kelahiran.

Ada pula penyuluhan KB dari Dinas Sosial dan PPKB Kab. Kebumen. Kemudian, penyulhan percepatan penganekaragaman konsumsi berbasis lokal dan praktek dari Distapang Kabupaten Kebumen.

"Pelibatan personel 150 TNI, Polri dua orang, Interdis tiga orang dan masyarakat 83 orang," dia menjelaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya