Liputan6.com, Jakarta - Dalam pembukaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Sidoarjo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong agar program ini berperan sebagai ajang penguatan persatuan bangsa.
"Hari ini kita juga harus lebih sering membangun komunikasi dengan khalayak. Jangan sampai diberi kesempatan bagi siapapun yang berpotensi mengadu domba kita. Jangan diberi ruang. Jadi TMMD punya kesempatan besar untuk menguatkan integrasi bangsa," katanya di sela pembukaan TMMD ke-106 di Lapangan Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Rabu 2 Oktober 2019.
Ia menjelaskan, kegiatan itu juga bisa dilaksanakan sebagai penambahan wawasan terkait dengan penyalahgunaan narkoba yang telah merambah desa-desa, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini sebagai bangsa sedang ujian untuk menjaga keutuhan NKRI, negara ini didirikan beragam bahasa. Laut bukan pemisah, laut adalah pemersatu. Oleh karena itu, panggil memori kita, bagaimana pendiri bangsa mempertaruhkan hidupnya untuk bangsa Indonesia," katanya.
Gubernur Jatim Khofifah mengatakan, pada 1 Oktober 2019 merupakan Hari Kesaktian Pancasila dan hari ini pembukaan TMMD.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Pesan Khofifah
"Dari sini mari jadikan resonansi dunia menyampaikan salam persatuan dunia. Jangan pernah lakukan adu domba bangsa, karena tugasnya untuk persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Pembukaan tersebut sekaligus membuka pelaksanaan TMMD di empat kabupaten lain di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Ponorogo, Jombang, Malang, Pasuruan, dan Sidoarjo.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Whisnoe Prasetja Budi mengatakan TMMD wujud manunggalnya TNI dengan masyarakat, sebab dalam melaksanakan program TMMD, TNI tinggal di rumah-rumah penduduk.
"TMMD ini menyentuh fisik dan nonfisik. Jadi situasi yang kita hadapi sekarang ini salah satunya adalah bagaimana kita harus memperkuat integrasi bangsa. Dalam kegiatan ini kita ajak masyarakat untuk jangan sampai memberi ruang bagi siapa saja yang ingin mengadu domba kita," kata dia.
Ia menjelaskan TMMD ke-106 dilakukan di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo dengan enam sasaran fisik dan dua saran fisik tambahan.
"Sasaran fisik pertama adalah kegiatan peningkatan jalan beton dan pembangunan jembatan," katanya.
Advertisement