Buntut Pemukulan oleh Anggota Polisi, Puluhan Wartawan Gelar Demo di Polda Malut

Buntut tindak kekerasan yang dilakukan anggota Brimob Polda Malut terhadap pekerja pers, puluhan wartawan media cetak dan online menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Malut.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2019, 02:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 02:00 WIB
Wartawan Hitam Jakarta Kecam Kekerasan Polisi saat Unjuk Rasa di DPR
Wartawan dari berbagai media dalam Wartawan Hitam Jakarta menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/2019). Mereka meminta Kapolri untuk memeriksa dan mengadili oknum Polisi yang telah melakukan pemukulan dan perampasan alat kerja wartawan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Ternate -  Buntut tindak kekerasan yang dilakukan anggota Brimob Polda Malut terhadap pekerja pers, puluhan wartawan media cetak dan online menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Malut, Senin (30/12/2019).

Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Malut Halik Djokrora dalam aksi tersebut mendesak, Kapolda Malut Brigjen Suroto agar segera menindak oknum anggota polisi berinisial Briptu MRI, pelaku pemukulan terhadap wartawan.

Dia mendesak Kapolda segera menindak oknum anggota kepolisian yang mabuk dan memerintahkan kepada seluruh jajaran anggota jangan main hakim sendiri terhadap masyarakat

"Jika tuntutan kami tidak ditindaklanjuti, maka telah bersepakat untuk memboikot pemberitaan kepolisian di Polda Malut," kata Halik, seperti dikutip Antara.

Pemukulan terhadap pekerja pers itu bermula saat korban (Yasim) bersama beberapa rekannya melaksanakan peliputan di Hotel Grand Dafam Ternate, dengan menggunakan sepeda motor dari arah utara menuju selatan. Tiba-tiba ada sepeda motor dari arah selatan menuju utara, dan hampir menabrak korban.

Bukan permintaan maaf yang didapat, Yasim wartawan kabarmalut.co.id malah mendapat tindak kekerasan berupa pemukulan dari anggota polisi yang diduga dalam keadaaan mabuk tersebut.

Halik menegaskan, kasus tersebut harus diproses sampai ke meja hijau, tidak ada toleransi kepada anggota kepolisian yang mabuk dan melakukan tindakan kekerasan, ini menjadi pembelajaran kepada semua pihak, kemudian kepada Kapolda Malut Brigjen Suroto agar memecat anggota yang mabuk serta semena-mena melakukan kekerasan terhadap masyarakat.

"Kami dari PWI Malut sudah melaporkan ke PWI Pusat dan menggalang kekuatan aksi besar-besaran di Kota Ternate," ujarnya pula.

Humas IWO Kota Ternate Adhan Pattisahusiwa mengatakan, kejadian yang telah menimpa salah satu anggota IWO Kota Ternate bernama Yasim Mujair ini saat melaksanakan peliputan di Ternate, menjadi korban pemukulan salah satu anggota Brimob Polda Malut.

Atas pemukulan wartawan sering terjadi di Malut khususnya Kota Ternate, maka IWO Kota Ternate meminta kepada Kepala Kapolda Malut Brigjen Suroto agar menindak tegas anggota Brimob yang diduga mabuk minuman keras dan melakukan pemukulan terhadap wartawan saat peliputan.

"Kami meminta dengan tegas Bapak Kapolda Malut memberi efek jera berupa pemecatan kepada anggota yang mabuk serta melakukan kekerasan terhadap wartawan dan masyarakat pada umumnya," ujarnya pula.

Sedangkan, korban Yasim mengatakan, dalam peristiwa tersebut, anggota Brimob itu bergoncengan dengan salah satu rekannya dari arah selatan menuju utara dengan sepeda motor bernopol DG 5305 OE dan tidak menggunakan helm, tiba-tiba sepeda motor oknum anggota Brimob masuk ke jalur berlawanan. Dirinya kaget, lalu oknum anggota berinisial Briptu MRI itu marah dan langsung mengejar korban, sehingga melakukan penganiayaan.

Yasim sebagai korban telah membuat Laporan Polisi (PL) ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ternate.

Kapolda Malut Brigjen Suroto menyatakan, telah menginstruksikan Dansat Brimob Polda Malut untuk memproses kasus pemukua yang dilakukan oknum anggota Brimob Briptu MRI itu.

Pelaku MRI telah dijemput dan dilakukan pemeriksaan secara internal oleh anggota Provost dan kini telah ditahan.

Simak juga video pilihan berikuti ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya