Liputan6.com, Yogyakarta - Festival akbar tahunan di Yogyakarta bertajuk Jogja Heboh tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Aplikasi non-tunai JogjaKita diluncurkan.
JogjaKita lahir dari kolaborasi antara PT Bimasakti Multi Sinergi dengan berbagai stakeholder yang berada di bawah pimpinan KADIN DIY.
Lantas, apa yang membedakan aplikasi ini dengan aplikasi serupa lainnya? JogjaKita, merupakan aplikasi transaksi dan pembayaran resmi yang bisa digunakan untuk transaksi di semua merchant yang ada di festival Jogja Heboh.
Advertisement
"Ada ratusan merchant dan produk khas Yogyakarta yang sudah terintegrasi dengan aplikasi JogjaKita," ujar Ibnu Sunanto, CEO PT Bimasakti Multi Sinergi, Selasa (11/2/2020).
Baca Juga
Wisatawan bisa mengunduh aplikasi ini untuk bisa menikmati lebih dari 350 layanan transaksi dan pembayaran secara gratis. Bahkan, JogjaKita juga sudah bisa digunakan untuk transfer dana ke seluruh bank di Indonesia.
Ia menargetkan seluruh lini transaksional di Yogyakarta bisa terintegrasi dengan aplikasi JogjaKita, termasuk bayar parkir, beli oleh-oleh, paket wisata, hingga ke tempat-tempat kuliner di seluruh Yogyakarta.
"Ini juga sejalan dengan gerakan Gerakan Nasional Non-Tunai yang dicanangkan oleh Bank Indonesia, Yogyakarta harus menjadi provinsi pertama dengan sistem cashless terlengkap dan terbesar," ucapnya.
Selama penyelenggaraan Jogja Heboh yang berlangsung sepanjang Februari sampai Maret 2020, wisatawan yang bertransaksi menggunakan aplikasi JogjaKita mendapat sejumlah keistimewaan.
Pertama, cashback sebesar 15 persen. Kedua, JogjaKita juga bekerja sama dengan PHRI Yogyakarta, sehingga wisatawan yang memesan hotel lewat aplikasi bisa mendapatkan diskon sampai 60 persen.
Pada awal peluncurannya, aplikasi yang sudah dicoba oleh Gubernur DIY Sultan HB X ini sudah diunduh lebih dari 50.000 pengguna. Targetnya, satu juta pengguna JogjaKita sampai dengan akhir 2020.
Simak video pilihan berikut ini: