Warga Resah, Foto Mesum Kades di Rote Ndao NTT Tersebar di Medsos

Foto mesum seorang kepala desa dengan sekretarisnya di Rote Ndao NTT tersebar di media sosial dan membuat resah warga.

oleh Ola Keda diperbarui 24 Feb 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2020, 18:00 WIB
GURU MESUM - Liputan6 Pagi
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Rote Ndao - Beredarnya foto mesum Kepala Desa Bolatena di media sosial membuat resah Warga Kecamatan Landu Leko, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan penelusuran jejak digital, foto mesum itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook Matasina Junior, yang diduga milik Kepala Desa Bolatena sendiri. 

Dalam foto itu terlihat jelas kepala desa Bolatena memeluk mesra sekretarisnya di sebuah kamar. Si sekretaris desa hanya berbalut handuk tanpa baju, sementara sang kades telanjang.

Dianggap meresahkan, masyarakat Sesa Bolatena dibawa pimpinan Silas Lakabela, Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 11. 45 Wita, mendatangi SPKT Polres Rote Ndao untuk melaporkan hal tersebut.

Warga meminta aparat penegak hukum menindak tegas oknum-oknum yang telah menyebarkan konten tidak senonoh tersebut.

"Ini sangat memalukan desa kami dan martabat kami masyarakat," ujar Silas Lakabela kepada Liputan6.com, Senin (24/2/2020).

Silas mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya demi mengembalikan harkat dan martabat masyarakat Bolatena, akibat unggahan akun Facebook Matasina Junior yang diduga milik Kepala Desa Bolatena, berinisial JM.

"Terlepas dari asli atau tidaknya foto yang disebar, itu bukan domain kami, tetapi yang pastinya Facebook Matasina Junior itu adalah milik Kepala Desa Bolatena," katanya.

Dirinya berharap polisi bertindak profesional dalam mengungkap kasus foto mesum

ini, sehingga bisa memberi efek jera bagi pelaku, dan menjadi pelajaran bagi seluruh pengguna media sosial agar cerdas dan lebih bijak dalam bermedia sosial.

Kasubag Humas Polres Rote Ndao, Aipda Anam Nurcahyo membenarkan adanya laporan itu. Saat ini, katanya, penyidik tengah melakukan pendalaman guna penetapan tersangka.

"Benar kasus ini sudah dilaporkan, tetapi dalam proses penyelidikan dan belum ada penetapan tersangkanya," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya