Warga Sulbar Diminta Menahan Diri Usai Kasus Salah Sasaran di Nabire

Polda Sulbar terus memantau perkembangan situasi usai kasus pengeroyokan tersebut, baik di media sosial, maupun pemberitaan yang beredar.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 28 Feb 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2020, 22:00 WIB
Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan
Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan. (Liputan6.com/ Abdul Rajab)

Liputan6.com, Polman - Kasus meninggalnya Yus Yunus (25), warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang tewas diamuk massa di Nabire Paniai, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua, 23 Februari 2020 lalu, menuai kecaman dari berbagai pihak, mulai dari keluarga korban hingga tokoh masyarakat Polman.

Polda Sulbar pun terus memantau perkembangan situasi usai kasus tersebut, baik di media sosial, maupun pemberitaan yang beredar. Polisi meminta warga Sulbar tetap menahan diri, tidak melakukan tindakan melanggar hukum atas kejadian itu.

Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan mengatakan, Polda Sulbar turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa warga Sulbar. Namun ia berharap masyarakat jangan terpancing emosi sehingga melakukan hal-hal yang justru bisa merugikan Sulbar sendiri. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Kapolres Nabire, Papua, terkait kejadian berdasarkan video yang beredar.

"Kita sudah melakukan pertemuan dengan Wakapolda, Bupati Polman, dan Forkopimda, juga keluarga korban, manyampaikan agar tidak ada tindakan yang bisa merugikan diri kita senidiri," tutur Syamsu kepada Liputan6.com, Kamis (27/02/2020).

Syamsu yang pernah bertugas di Papua selama delapan tahun mengaku, dirinya tahu betul kondisi masyarakat di Papua, sehingga penangan khusus yang berbeda. Meski begitu ia memastikan, kepolisian akan menindaklanjuti dan menyelesaikan secara hukum. Untuk menjaga kondisi tetap kondusif pihaknya juga akan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemangku kebijakan.

"Kita harapkan semua tokoh masyarakat, agama pemangku kebijakan itu menjadi pendingin di tengah masyarakat," ujar Syamsu.

Syamsu mengatakan, bagi warga Papua di Sulbar, yang merasa kurang nyaman usai kasus tersebut mencuat, bisa melaporkan kepada pihak kepolisian. Karena tugas kepolisian memberikan keamanan kepada semua warga, baik warga Papua maupun warga Sulbar.

"Bila ada merasa, mungkin rasanya kurang nyaman bisa melaporkan kepolisian terdekat. Negara ini negara hukum, biarkan negara hukum," tutur Syamsu.

Begitu juga soal isu adanya aksi unjuk rasa yang menuntut penyelesaian kasus salah sasaran tersebut. Pihaknya mengharapkan aksi solidaritas itu tetap berjalan aman dan damai. Dirinya juga mengimbau kepada seluruh jajaran polisi di Polres agar menghadapi masyarakat (aksi solidaritas) secara humanis.

"Utamakan komunikasi persuasif. kalau ada aksi solidaritas kita harap aksi damailah," ujar Syamsu.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya