Jokowi Sebut Douw Aturure Bakal Jadi Bandara Besar di Nabire

Presiden Jokowi yakin Bandara Douw Aturure akan menjadi bandara besar dan penghubung antarkabupaten.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Des 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 10:01 WIB
Presiden Jokowi Pimpin Ratas Persiapan Natal dan Tahun Baru
Presiden Joko Widodo berisap mengikuti rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/12). Dalam ratas tersebut Jokowi membahas persiapan Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lahan baru Bandar Udara Douw Aturure saat kunjungan ke Kabupaten Nabire, Papua, pada Rabu, 20 Desember 2017.

Jokowi yakin bandara tersebut akan menjadi bandara besar dan penghubung antarkabupaten karena keberadaan Nabire yang strategis di tengah Provinsi Papua.

Bandara besar ini akan menjadi simpul bagi wilayah yang berada di sekitarnya, yaitu Paniai, Dogiyai, Diyai, Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak, Waropen, Wondama, dan Kaimana.

Sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan membangun terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi. Pada tahap berikutnya dikembangkan menjadi 15 ribu meter persegi.

Jokowi berharap pembangunan Bandara Douw Aturure akan selesai paling lambat pada 2020 mendatang. "Tapi Pak Bupati tadi mintanya 2019," ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Selain itu, Jokowi juga yakin keberadaan bandara baru Douw Aturure akan ikut meningkatkan potensi pariwisata di Provinsi Papua, khususnya Kabupaten Nabire. "Ya nanti juga tentu saja ada sampingnya, pariwisata karena kanan kiri Nabire ini sangat sangat sangat indah sekali," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Janji Bangun Bandara di Sukabumi, Presiden Rahasikan Lokasinya

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya pembangunan jalur ganda (double track) kereta api Bogor-Sukabumi Tahap I, Jumat (15/12/2017). (Ilyas/Liputan6.com)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan dimulainya pembangunan jalur ganda (double track) kereta api Bogor-Sukabumi Tahap I, Jumat (15/12/2017). (Ilyas/Liputan6.com)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji masyarakat Sukabumi segera memiliki bandara di wilayahnya. Bahkan, pembangunan bandara ini rencananya mulai berlangsung pada 2018.

Menurut Jokowi, Sukabumi merupakan kota yang memiliki banyak potensi, seperti pada sektor pariwisata dan industri. Sayangnya, potensi ini kurang didukung dengan akses infrastruktur.

"Soal airport di Sukabumi, saya sudah katakan ke Pak Bupati, ini jangan sampai bocor lokasinya di mana, masih rahasia. Karena tahun depan kita akan mulai pembebasan lahan," ujar Presiden Jokowi di Sukabumi, Jumat 15 Desember 2017.

Lokasi yang masih dirahasiakan ini menjadi strategi pemerintah untuk mencegah munculnya para spekulan tanah. Jika itu terjadi, maka proses pembebasan lahan akan membutuhkan biaya yang cukup tinggi karena harga tanah yang langsung naik.

Untuk mengembangkan wilayah Pulau Jawa bagian Selatan, khususnya di Sukabumi, pemerintah pusat mencoba membangun berbagai fasilitas infrastruktur. Selain bandara, saat ini juga tengah dikerjakan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan juga jalur ganda rel kereta api dari Bogor ke Sukabumi.

"Jadi saya tadi bisik-bisik dengan Pak Menteri Perhubungan airport ini akan rampung 2020. Tapi jangan tanya letaknya di mana, rahasia, nanti harga tanahnya naik 20 kali lipat, tidak jadi lagi," ucap Jokowi.

Dengan keberadaan bandara ini diharapkan menjadi pilihan bagi warga Sukabumi atau lainnya untuk mengakses kota tersebut. "Dari airport Soetta ke Sukabumi masak bisa 8-9 jam. Ini sudah sangat keterlaluan, betul-betul terlalu," tegas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya