Penyakit yang Diderita PDP Virus Corona Kebumen Sebelum Meninggal Dunia di RSUD Margono

Sebelum dirujuk, TT (34), perempuan, memang sempat mengalami gejala serupa dengan virus Corona COVID-19

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 15 Mar 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 17:00 WIB
Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto memimpin rapat koordinasi terkait antisipasi virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Humas Kebumen/Muhamad Ridlo)
Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto memimpin rapat koordinasi terkait antisipasi virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Humas Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona Baru alias Covid-19 asal Kebumen, Jawa Tengah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono, Soekarjo, Purwokerto.

Hingga saat ini, RSUD Margono belum menerima hasil tes sampel swab dari Laboratorium Kemenkes, Jakarta. Pasalnya, sampel swab baru dikirim pada Sabtu sore dan kemungkinan baru pada Minggu diperiksa.

Meski begitu, gerak cepat dilakukan oleh RSUD Margono, yakni dengan meliburkan tenaga medis, baik dokter maupun perawat yang berinteraksi dengan pasien suspect virus Corona. Ini adalah upaya mengantisipasi, jika ternyata pasien tersebut memang positif Covid-19.

“Ini untuk sementara kita liburkan dulu. Kemarin berapa orang ya, saya itu soalnya tim sih ya. Belasan jumlahnya,” kata Kepala Bagian Umum RSUD Margono, Veronica Dwi Winahyu, Minggu, 15 Maret 2020.

Vero mengungkapkan, sementara ini diagnosa medis menyimpulkan bahwa pasien tersebut meninggal dunia karena gagal napas.

Ia pun menegaskan, gagal napas tidak semata identik dengan Corona, melainkan penyakit lainnya, seperti TBC dan lain sebagainya. Karenanya, tim juga menelusuri penyakit bawaan pasien tersebut.

“Apakah ada penyakit yang sebelumnya diderita. Karena pasien tersebut di Margono hanya 12 jam. Dari jam 3 pagi, hingga pukul 15.45 meninggal dunia. Itu kemarin karena gagal napas,” ucapnya.

Kepala Bagian Humas Setda Kebumen, Eko Purwanto mengatakan PDP virus Corona tersebut diketahui memiliki riwayat penyakit paru-paru. Sebab itu, tak bisa pula bahwa pasien tersebut meninggal dunia akibat virus Corona.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Penjelasan Pemkab Kebumen soal PDP Virus Corona

Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto memimpin rapat koordinasi terkait antisipasi virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Humas Kebumen/Muhamad Ridlo)
Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto memimpin rapat koordinasi terkait antisipasi virus Corona. (Foto: Liputan6.com/Humas Kebumen/Muhamad Ridlo)

“Pastinya menunggu hasil tes laboratorium ya, Mas,” kata Eko.

Sebelum dirujuk, pasien perempuan itu memang sempat mengalami gejala serupa dengan virus Corona COVID-19. Namun, warga Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung itu diketahui juga memiliki riwayat penyakit paru-paru.

Wakil Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, saat bertandang ke rumah almarhum di Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung, Minggu 15 Maret 2020 mengatakan, bahwa yang bersangkutan pulang ke Kebumen sejak dua bulan lalu.

Adapun penyakit yang diderita saat itu bukan lah Corona, meski belakangan diisolasi di RSUD Margono sebagai PDP virus Corona. Meski begitu, dia pun meminta masyarakat Kebumen tetap tenang dan waspada dengan selalu menjaga kesehatan serta kebersihan.

Selain itu juga membatasi aktivitas ke luar kota yang suspect ataupun tempat keramaian. Pada kesempatan itu, dirinya juga berpesan agar dalam memberikan informasi harus akurat.

Salah satu kerabatnya mengungkapkan bahwa kakaknya ini memiliki riwayat penyakit asam lambung sejak lima tahun terakhir. Juga adanya penyakit pada saluran pernafasan yang kadang ditandai sesak napas saat asam lambungnya naik.

Setelah pasien meninggal, beredar informasi yang menyatakan bahwa telah positif mengidap Corona atau COVID-19. Informasi itu tersebar luas di beberapa grup WhatsApp yang berisi sejumlah warga Kebumen.

“Keputusan positif atau negatif corona masih menunggu hasil laboratorium dari Jakarta,” kata Arif, dikutip dari keterangan tertulis Humas Setkab Kebumen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya