1 Orang di Banyumas Positif Virus Corona Covid-19

Pemkab Banyumas akan bertindak cepat dengan cara melakukan contact tracking atau mencari orang yang sempat berinteraksi dengan pasien positif virus Corona Covid-19 tersebut

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Mar 2020, 18:41 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2020, 18:41 WIB
Bupati Banyumas mengumumkan perkembangan penanganan pandemi virus Corona Covid-19 di Banyumas. (Foto/LIputan6.com/Rudal Afgani-Ridlo)
Bupati Banyumas mengumumkan perkembangan penanganan pandemi virus Corona Covid-19 di Banyumas. (Foto/LIputan6.com/Rudal Afgani-Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Bupati Banyumas, Achmad Husein mengumumkan satu pasien dalam pengawasan (PDP) di salah satu rumah sakit dinyatakan positif virus Corona Covid-19. Ini adalah kasus positif pertama Covid-19 Banyumas.

Dia mengatakan, pasien tersebut berlokasi di Kelurahan Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas.

Dia juga menyatakan Pemkab Banyumas akan bertindak cepat dengan cara melakukan contact tracking atau mencari orang yang sempat berinteraksi dengan pasien positif virus Corona Covid-19 tersebut. Karenanya dia minta agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

“Mohon masyarakat tetap tenang. Karena kami akan bertindak cepat. Akan langsung mencari orang yang sudah kontak dengan orang tersebut. akan ditindaklanjuti segera,” ucapnya, Sabtu petang, 21 Maret 2020, melalui video yang diterima Liputan6.com.

Sebelumnya, pada Sabtu pagi, Husein mengumumkan per hari Sabtu (21/3/2020) Orang Dalam Pengawasan (ODP) virus Corona Baru atau Covid-19 di Banyumas bertambah 45 orang. Selain itu ada pula penambahan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sebelumnya, pada Jumat (20/1/20) jumlah ODP Banyumas 107 orang. Dengan penambahan itu, pada Sabtu ini jumlah ODP bertambah menjadi 152 orang. Begitu pula dengan PDP yang semula hanya enam orang kini menjadi tujuh orang.

“Orang dalam pemantauan ada 152 orang. Pasien dalam pengawasan atau PDP ada tujuh orang,” katanya.

Husein menegaskan pasien dalam pengawasan belum berarti positif terkena virus corona. Isolasi dilakukan sebagai langkah pencegahan.

PDP diisolasi di rumah sakit untuk mengantisipasi jika PDP tersebut terinfeksi virus Corona Covid-19. Sebab, PDP adalah orang yang baru saja pulang dari negera atau daerah terjangkit. Kemudian, PDP sakit, dengan gejala yang sangat mirip dengan gejala Covid-19.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

PHBS dan Berjemur Matahari Pagi untuk Tangkal Corona Covid-19

Bupati Banyumas, Achmad Husein dan IAI Banyumas bagikan hand sanitizer untuk menangkal virus Corona Covid-19. (Foto: LIputan6.com/Galeh Widura-Ridlo)
Bupati Banyumas, Achmad Husein dan IAI Banyumas bagikan hand sanitizer untuk menangkal virus Corona Covid-19. (Foto: LIputan6.com/Galeh Widura-Ridlo)

“Pasien dalam pengawasan belum berarti positif terkena virus Corona, tetapi diisolasi di rumah sakit untuk kehati-hatian,” ucapnya.

Dia juga mengumumkan, hasil tes salah satu PDP di Banyumas, tepatnya Berkoh, sudah keluar dan hasilnya negatif. “Ada satu yang sudah keluar, yang dari Kober. Alhamdulillah, hasilnya negatif. berarti per hari ini Banyumas tidak ada yang positif,” tegasnya.

“Hasil tes untuk PDP tersebut belum kami terima. Karena belum keluar dari balitbangkes Jakarta, mohon bersabar,” ujarnya.

Husein juga mengingatkan agar masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satunya dengan rutin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Dia meminta masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mecegah terpapar penularan virus Corona baru atau Covid-19.

Salah satunya yakni dengan tidak mendekati kerumunan. Kemudian, warga juga diminta menjaga harak sekitar 1,8 meter dengan orang lain yang tidak diketahui riwayat perjalanannya.

“Masyarakat Banyumas jangan sentuh wajah menggunakan tangan, kecuali tangan sudah bersih dan steril. Jaga jarak dengan orang lain minimal 1,8 meter,” katanya.

Selain itu, bupati juga menyarankan agar warga berjemur di bawah sinar matahari pagi hari, minimal 10 menit. Warga diminta banyak meminum air putih dan olahraga. Warga juga diminta untuk menghindari gorengan yang banyak mengandung minyak atau lemak.

Bupati yakin dengan mengikuti instruksi ini, masyarakat relatif bebas dari ancaman tertular virus Corona. Sebaliknya, virus penyebab penyakit lebih mudah menular masyarakat jika pola hidup bersih tidak diterapkan sehari-hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya