Alasan Gubernur Sulsel Belum Bisa Terapkan PSBB Terkait Virus Corona

Pemerintah pusat telah mengeluarkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2020, 16:00 WIB
FOTO: Warga Perumahan Lakukan Pembatasan Aktivitas Secara Swadaya
Spanduk tentang pembatasan aktivitas terpampang di pintu masuk perumahan di kawasan Cideng, Jakarta, Kamis (2/4/2020). Pemerintah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan membatasi kegiatan tertentu penduduk di wilayah yang diduga terinfeksi COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Makassar - Terkait peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan pemerintah pusat, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan, kebijakan itu belum bisa dilakukan di Sulsel. 

Melalui video konferensi, Selasa (7/4/2020) mengatakan, kebijakan tersebut belum bisa diterapkan lantaran Sulsel merupakan daerah penyangga kebutuhan pangan di Indonesia. Sulsel harus memenuhi kebutuhan pangan beras untuk 27 provinsi.

"Kita ini penyangga pangan nasional. Bagaimana kalau petani dirumahkan. Takutnya bukan corona yang membunuh tetapi kelaparan. PSBB kita akan kaji, tetapi tidak akan mungkin disamakan dengan Jakarta," katanya.

Menurutnya, banyak hal yang harus dipertimbangkan kemudian dikaji sebagai dampak dari langkah tersebut. Sehingga untuk wilayah Sulawesi Selatan akan dilakukan pemetaan terhadap langkah yang akan diambil, sebab setiap daerah dinilai memiliki kondisi berbeda.

Maka dari itu, kata Nurdin, inovasi daerah sangat penting untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Seperti yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Sulsel yaitu melakukan pemetaan kemudian dilakukan isolasi wilayah mulai dari tingkat RT/RW hingga kecamatan.

Selain itu, kata dia, sebelum adanya PSBB tersebut, langkah-langkah pembatasan sosial juga telah dilakukan di Sulsel, meliputi libur sekolah, kerja dari rumah dan jaga jarak fisik.

"Memang kita harus lebih hati-hati memberlakukan itu di Sulsel, sebab episentrum itu hanya terjadi di Makassar, juga Gowa dan Maros sebagai kabupaten penyangga," katanya.

Paling utama, kata dia, menjaga kabupaten lainnya dengan zero kasus agar wabah tidak menyebar ke berbagai wilayah atau kabupaten lainnya.

Gubernur Sulsel meminta agar penjagaan pintu masuk harus diperketat sekaligus mengantisipasi para pemudik. Agar tidak ada lagi penyebaran dari luar yang masuk ke Sulsel.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya