Corona Mampu Turunkan Volume Sampah di Padang

Apa hubungan corona covid-19 dengan produksi sampah? Faktanya di Padang menurun tajam.

oleh Novia Harlina diperbarui 10 Apr 2020, 01:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2020, 01:00 WIB
Tong sampah yang dipilah antara sampah organik, anorganik dan limbah B3. (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Tong sampah yang dipilah antara sampah organik, anorganik dan limbah B3. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - "Selalu ada hikmah dari setiap musibah”. Mungkin ungkapan tersebut juga relevan dengan keadaan negeri saat ini. Di tengah badai corona dan berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah membuat alam lebih segar.

Mulai berubahnya gaya hidup masyarakat, maka beriringan pula dengan berkurangnya produksi sampah di Kota Padang, Sumatera Barat.

Gerakan work from home dan tutupnya hampir seluruh objek wisata di Kota Bengkuang juga menjadi faktor semakin berkurangnya tumpukan sampah. Di Pantai Air Manis misalnya, jika pada akhir pekan ribuan orang dari berbagai daerah berkunjung untuk melihat Batu Malin Kundang, maka saat ini tidak ada lagi kunjungan ke lokasi itu.

Kemudian di Pantai Padang, meski tidak ditutup karena berada di pinggir jalan raya dan dekat dengan perumahan penduduk, namun jumlah pengunjung juga tidak seramai biasanya.

Di Kota Padang, jika pada hari biasa volume sampah bisa mencapai 458 ton per hari, maka saat ini berkurang menjadi sekitar 374 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Mairizon, Kamis (9/4/2020) mengatakan penurunan volume sampah yang dihasilkan masyarakat ini karena berkurangnya aktivitas di luar rumah dan pusat-pusat keramaian.

"Hal ini juga adanya kebijakan Pemko Padang yang meminta masyarakat agar tidak ke luar rumah jika tak terlalu mendesak," katanya.

Meski penurunan volume sampah ini bisa dikatakan efek dari wabah virus corona, ia berharap nantinya setelah pandemi ini berakhir, kondisi seperti itu tetap terjaga.

"Alam merupakan tempat kita hidup, sehingga harus dijaga sebaik mungkin," ujarnya.

Mairizon menyebut, seluruh sampah yang ada di kota itudibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Air Dingin untuk dilakukan pemilahan.

Tidak hanya sampah, kualitas udara di Ibu Kota Provinsi ini juga semakin bagus dibanding biasanya. Pantauan kualitas udara Kota Padang dilihat dari analisa DLH Kota Padang melalui data Air Quality Monitoring System (AQMS) 2020.

Berdasarkan dari data AQMS tersebut, tercatat rata-rata ISPU di Kota Padang pada agka 3 sampai 10 atau sangat baik.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya