Mengerikan, Pantai Padang Berair Hitam dan Berubah Jadi Lautan Sampah

Sampah bertebaran di pantai sekitar Tugu Merpati yang menjadi spot favorit wisatawan. Air laut di pantai Padang juga tampak berwarna kehitam-hitaman

oleh Novia Harlina diperbarui 13 Jan 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2020, 00:00 WIB
Sampah membuat Pantai Padang berair hitam dan layaknya tempat pembuangan. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)
Sampah membuat Pantai Padang berair hitam dan layaknya tempat pembuangan. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Pemandangan mengerikan terpampang di objek wisata Pantai Padang, Sumatera Barat. Pantai nan permai itu kini berubah menjadi lautan sampah.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Jumat sore, 9 Januari 2020, sampah bertebaran di pantai sekitar Tugu Merpati yang menjadi spot favorit wisatawan. Air laut di pantai Padang juga tampak berwarna kehitam-hitaman.

Pantai Padang yang biasanya bersih berubah layaknya tempat pembuangan dengan berbagai jenis sampah, mulai dari popok bayi, pakaian sampai ban bekas. Bau busuk meruap dari tumpukan sampah itu.

Pemandangan tragis ini terjadi usai hujan deras melanda kawasan ini sejak Kamis (9/1/2020) siang hingga Jumat (10/1/2020). Setiap hujan deras mengguyur Kota Bengkuang ini, lima sungai besar yang bermuara di pesisir Kota Padang, menghanyutkan sampah yang terbawa dari hulu sungai.

Rupanya, ini bukan kali pertama Pantai Padangn dipenuhi sampah. Warga yang bermukim di sekitar pantai Adrian (55) mengatakan permasalahan menumpuknya sampah di pantai setelah hujan merupakan hal klasik.

"Sudah dari dahulu selalu begitu, setiap hujan deras keesokannya sampah pasti menumpuk," katanya.

Namun ia menyadari, persoalan sampah bukan hanya tugas pemerintah. Persoalan sampah juga bermula dari minimnya kesadaran masyarakat akan kebersihan sungai.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Karut Marut Pengelolaan Sampah di Padang

Sampah membuat Pantai Padang berair hitam dan layaknya tempat pembuangan. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)
Sampah membuat Pantai Padang berair hitam dan layaknya tempat pembuangan. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)

Menurut dia, sumber masalah tersebar dari hulu ke hilir. Masalah ini pelik, mulai dari warga yang masih saja buang sampah di sungai, pemerintah yang dianggap tak bisa mengelola sampah, hingga sistem mitigasi banjir yang kurang.

Namun, sebenarnya Pemerintah Kota Padang juga tak berpangku tangan perihal persoalan sampah ini. Sejak 2017, Pemkot Padang sudah memulai pemasangan jaring-jaring di sungai yang melintasi batas kecamatan agar sampah tidak terbawa ke laut.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, Pemkot akan terus berupaya memaksimalkan pengelolaan sampah di Kota Padang.

Apalagi pemerintah pusat menargetkan pengelolaan sampah nasional mencapai 70 persen atau 49,9 juta ton per hari pada tahun 2025 mendatang.

"Semuanya harus dibiasakan, termasuk soal kebersihan ini. Dengan garis pantai 84 kilometer dan lima sungai besar, Padang memiliki tanggungan terhadap timbunan sampah di pantai dan laut," kata Mahyeldi.

Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pariwisata Kota Padang juga bersicepat membersihkan pantai padang. Ini dilakukan agar wisatawan yang datang tetap nyaman dan lingkungan tidak tercemar.

Sampah tersebut di bawa ke TPA Air Dingin. Ia berharap ke depan setelah hujan deras tidak ada lagi penumpukan sampah seperti ini. Tentunya dimulai dari kesadaran masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.

"Pemasalahan sampah memang cukup pelik jika tidak dimulai dari kesadaran masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Mairizon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya