Surga Raflesia di Balik Rimba Kabupaten Agam

Tidak semua daerah di Indonesia bisa ditumbuhi Bunga Raflesia Arnoldi, dan Kabupaten Agam cukup beruntung memiliki rimba yang ditumbuhi bunga langka ini.

oleh Novia Harlina diperbarui 06 Jun 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2020, 06:00 WIB
Bunga Raflesia jenis Tuan Mudae terbesar di dunia mekar di Agam. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)
Bunga Raflesia jenis Tuan Mudae terbesar di dunia mekar di Agam pada Januari 2020. (Foto: Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Agam - Bunga raflesia selalu punya daya tarik sendiri bagi setiap orang. Selain dilindungi, bunga ini juga tak bisa tumbuh di sembarang tempat.

Di Sumatera Barat, daerah yang paling banyak ditumbuhi bunga langka ini adalah Kabupaten Agam. Penemuan terbaru bunga bangkai tersebut tumbuh di Nagari Koto gadang Anam Koto, Agam.

"Iya ada yang baru mekar kemarin, kami sudah datang ke lokasi," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Ade Putra kepada Liputan6.com, Kamis (4/6/2020).

Pihaknya juga melakukan identifikasi jenis bunga bangkai yang ditemukan, dan bunga yang pertama kali dilihat warga tersebut merupakan Rafflesia arnoldii dengan diameter 86 centimeter.

Kemudian ia juga mengeksplorasi lokasi sekitar, ditemukan 6 titik tumbuh bunga raflesia dan 20 titik bunga rhizanthes.

"Di sekitar bunga yang mekar sekarang, juga ada puluhan bonggol atau knop Bunga Raflesia berbagai ukuran yang akan mekar beberapa waktu ke depan," ujarnya.

Menurut Ade, potensi ini dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata minat khusus atau wisata alam, apalagi tumbuhan ini langka dan dilindungi serta mekar tidak dalam waktu lama.

"Beberapa waktu terakhir memang sudah banyak wisatawan yang berminat, namun ke depan akan dikembangkan lagi bersama pihak terkait," jelasnya.

Selain itu, agar tumbuhan langka ini terjaga kelestariannya, BKSDA Sumbar melalui Resor Agam melibatkan masyarakat adat dalam mengawasi kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau.

"Kami libatkan masyarakat untuk menjaganya dan akan dimulai pada 2021, tentu akan ada teknisnya nanti yang disepakati bersama," katanya.

Ade mengatakan, dengan adanya program ini maka masyarakat akan turut andil dalam pengawasan hutan dengan melakukan patroli.

Luas kawasan Hutan Cagar Alam Maninjau saat ini mencapai 21.891,78 hektare tersebar di Kabupaten Agam di 32 nagari dan Kabupaten Padang Pariaman di 7 nagari.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya