Pucuk Rotan dan Jejak Kaki Jadi Petunjuk Pencarian 2 Bocah Hilang di Hutan Parimo

Petugas SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap 2 bocah yang hilang di hutan di Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong. Pencarian hari keempaat Tim SAR kembali menemukan petunjuk yang diduga ditinggalkan korban.

oleh Heri Susanto diperbarui 06 Agu 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 02:00 WIB
Tim SAR gabungan pencari bocah hilang di parimo
Tim SAR gabungan saat pencarian bocah hilang di Kab. Parimo. Hingga hari ke-5 pencarian, Rabu (5/8/2020) kedua bocah yang hilang di hutan Kecamatan Mepanga itu belum juga ditemukan. (Foto: Basarnas Palu).

Liputan6.com, Palu - Petugas SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap 2 bocah yang hilang di hutan di Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong. Pencarian hari keempat Tim SAR kembali menemukan petunjuk yang diduga ditinggalkan korban.

Tiara (10) dan Undo (6) sudah 8 hari hilang sejak 28 Juli di hutan di Desa Bugis Utara, Kecamatan Mepanga, Kabupaten Parigi Moutong. Pencarian yang dilakukan Basarnas sendiri sudah memasuki hari ke-5 sejak menerima laporan dari orangtua korban.

Kedua bocah malang itu belum juga ditemukan walau sungai, belantara, dan bukit di hutan itu sudah disusuri petugas SAR gabungan.

Saat pencarian hari ke-4, Selasa (4/8/2020), tim SAR kembali menemukan petunjuk yang diduga kuat ditinggalkan korban. Petunjuk itu yakni jejak kaki dan pucuk rotan bekas dimakan.

"Jejak kaki seukuran anak-anak dan bekas makanan berupa pucuk rotan ditemukan di sebelah utara dari posko oleh salah satu tim pencari yang terdiri dari 5 orang," Kepala Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes mengungkapkan, Rabu (5/8/2020).

Hanya saja walau kembali menemukan jejak korban, pencairan pada Selasa kemarian itu terpaksa kembali dihentikan lantaran hujan deras dan kabut di hutan lokasi pencarian.

Pencarian hari ke-5 pada Rabu (5/8/2020) sendiri juga dihentikan sementara menunggu penanganan dari kepolisian. "Pencarian hari ini sementara juga dihentikan menunggu hasil investigasi oleh kepolisian," Andrias menjelaskan.

Selain 29 personel Basarnas, pencarian juga melibatkan 124 orang dari pencinta alam, TNI/ Polri, dan warga setempat. Warga yang bergabung untuk mencari pun terus bertambah.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya