Cuaca Terik dan Kering, Waspada Karhutla di Sumbar

Kebakaran hutan dan lahan berpotensi terjadi di Sumbar karena cuaca yang terik.

oleh Novia Harlina diperbarui 13 Agu 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 16:00 WIB
Satgas Karhutla Riau melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kebakaran lahan.
Satgas Karhutla Riau melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kebakaran lahan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Padang - Beberapa daerah di Sumatera Barat berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) beberapa hari ke depan, akibat tidak adanya hujan, melainkan didominasi udara kering.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau menganalisis beberapa hari ke depan juga tidak ada potensi hujan akan turun.

"Kami mengingatkan pemangku kepentingan agar mewaspadai potensi Karhutla ini," kata Kepala BMKG Minangkabau, Sakimin berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (12/8/2020).

Lapisan atas permukaan tanah yang berada pada kategori sangat mudah terbakar, yakni di sebagian daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman.

Kemudian Kota Pariaman, Padang, pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Solok, Sijunjung, Sawahlunto, Dharmasraya, dan Solok Selatan.

"Untuk lapisan bawah permukaan tanah dapat dikatakan aman dari potensi Karhutla," ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan untuk mewaspadai potensi ini, sehingga pihak terkait dapat melakukan upaya lebih cepat jika Karhutla terjadi.

Pihaknya juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena berpotensi meperluas lahan yang terbakar sehingga sulit dikendalikan.

"Kemudian juga jangan sembarangan membuang puntung rokok di lahan yang kering," katanya.

Cuaca Sumbar beberapa waktu terakhir didominasi udara kering dan curah hujan cukup minim, sehingga suhu di sejumlah daerah dirasakan cukup kering atau terik.

"Kami mencatat suhu di Sumbar mencapai 31 derajat Celsius dan kelembapan udara minimum 65 persen," Sakimin menambahkan.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya