Liputan6.com, Palu - Satu kompi personel TNI AD tiba di Kota Palu pada Sabtu siang (15/8/2020). Kedatangan pasukan Kostrad itu untuk bergabung dengan Satgas Tinombala di Poso dalam misi memburu kelompok MIT yang bersembunyi di pegunungan.
Sebanyak 150 personel Kostrad atau setingkat kompi itu tiba secara bergelombang sejak pagi hingga siang di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Jumat (15/8/2020). Mereka tiba dengan menggunakan pesawat komersil dan Hercules.
Advertisement
Baca Juga
Kapolda Sulteng yang sekaligus sebagai penanggungjawab Operasi Tinombala, Irjen Pol. Syafril Nursal dan Danrem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf menyambut kedatangan pasukan infanteri itu di bandara.
Usai mengikuti apel pasukan, Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Syafril Nursal mengatakan, selain ikut melakukan pengejaran kelompok MIT, personel TNI rencananya juga ditempatkan di titik-titik operasi yang membutuhkan tambahan personel.
"Jumlahnya cukup. Yang pasti personel ini akan membantu kekurangan personel polri di wilayah operasi Satgas Tinombala," kata Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Syafril Nursal di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.
Simak video pilihan berikut ini:
Absen Sejak Awal Tahun 2020
Keterlibatan TNI bukanlah hal baru dalam operasi melawan kelompok MIT di Poso. Sebelum tahun 2020, pasukan loreng juga terlibat operasi.
TNI absen sejak awal tahun 2020 dan bergabung kembali di tahap 3 operasi, pertengahan Agustus, 2020 ini setelah Kapolri dan pimpinan daerah di Poso menyurat meminta keterlibatannya kembali.
Kapolda Syafril menyebut personel TNI dalam Satgas Tinombala di Poso masih dimungkinkan bertambah jika sesuai kebutuhan. Bersama personel Satgas Tinombala Polri, ratusan personel khas gerilya itu akan berupaya melumpuhkan 13 anggota MIT yang tersisa yang terus berpindah-pindah di pegunungan.
Penambahan personel satgas itu sendiri diharapkan membuat situasi Poso semakin kondusif dan dapat segera mengakhiri kekerasan oleh kelompok MIT yang dalam bulan Agustus ini telah menewaskan 2 warga.
"Kami sangat optimis dengan operasi ini," Syafril menegaskan.
Advertisement