Lonjakan Covid-19 Mengkhawatirkan, Pemprov Riau Bakal Terapkan PSBB Kecamatan

Pemprov Riau berencana melakukan PSBB kecamatan karena lonjakan Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

oleh M Syukur diperbarui 01 Sep 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 17:00 WIB
Petugas medis melakukan rapid tes di Riau sebagai untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di Riau.
Petugas medis melakukan rapid tes di Riau sebagai untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Syamsuar berencana menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kabupaten dan kota. Penerapannya kali ini hanya di Kecamatan yang terjadi lonjakan Covid-19.

Menurut Syamsuar, PSBB kecamatan ini sudah disetujui seluruh kepala daerah di Riau. PSBB berlangsung dua pekan dan dalam waktu dekat segera diterapkan untuk memutus penyebaran Covid-19 di Riau.

"Kecamatan yang ditetapkan akan diisolasi, ada pengetatan," kata Syamsuar, Senin (31/8/2020).

Menurut Syamsuar, keputusan bersama seluruh kepala daerah ini diambil karena adanya lonjakan Covid-19 di Riau. Pasalnya dalam dua hari angka konfirmasi positif selalu di atas 100 pasien.

"Disiplin PSBB kecamatan lebih ketat agar tidak menular ke kecamatan lain," sebut Syamsuar.

Di sisi lain, Syamsuar sudah meminta pemerintah kabupaten dan kota di Riau menambah kapasitas di fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19. Begitu juga dengan kapasitas isolasi mandiri.

Pemerintah daerah, tambah Syamsuar, tengah mempersiapkan penambahan kapasitas melihat lonjakan dalam beberapa terakhir. Petugas medis juga diminta siap karena menjadi garda terdepan perawatan.

"Tidak berharap rumah sakit di Pekanbaru penuh, tapi pemerintah daerah diminta memaksimalkan pelayanan kesehatan di daerah masing-masing," jelas Syamsuar.

Saat ini, sejumlah daerah berencana membuat laboratorium sendiri. Syamsuar menyambut positif karena bisa membantu laboratorium milik Pemerintah Riau memeriksa spesimen pasien Covid-19.

"Dengan demikian ritme pemeriksaan lebih cepat sehingga cepat pula mengetahui pasien konfirmasi," kata Syamsuar.

Di samping itu, Syamsuar juga meminta pemerintah daerah memasifkan swab massal dan pelacakan kontrak erat. Kemudian melakukan langkah konkrit mencegah penularan agar tak selalu tinggi.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya