Liputan6.com, Palembang - Pembunuhan kembali mewarnai Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). Hanya karena salah paham, nyawa AN (42) melayang di tangan IS (44).
Kejadian tersebut berawal saat korban sedang makan nasi bungkus bersama temannya Junaidi di pondokan. Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di kawasan Jakabaring Palembang Sumsel, Jumat (11/9/2020) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Advertisement
Baca Juga
Tiba-tiba datang pelaku datang mendekati korban dan Junaidi. Diduga ada kesalahpahaman antara korban dan pelaku, sehingga terlibat adu mulut.
Saksi Junaidi tidak terlalu mengetahui apa penyebab korban dan pelaku saling baku hantam. Sehingga akhirnya korban dianiaya oleh pelaku menggunakan senjata tajam (sajam) pisau milik korban sendiri.
“AN mengalami luka bacok di bagian punggung kiri. Saya dan warga sekitar langsung membawa AN ke rumah sakit. Kalau pelakunya, saya tidak tahu,” ucapnya, Senin (14/9/2020).
Ditambahkan sepupu korban Sujang, pada Jumat malam dirinya mendapat info dari saksi jika AN dianiaya dan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang.
“Sekitar pukul 20.00 WIB saya dapat kabar dari temannya AN, jika AN ditusuk dan dibawa ke rumah sakit. Tapi sampai di rumah sakit, AN sudah meninggal dunia,” katanya.
Dari informasi dokter, AN masih bernafas saat dibawa ke rumah sakit. Namun, tak lama kemudian korban meninggal dunia. Sujang pun sempat melihat luka tusuk di tubuh AN.
Tak lama setelah kejadian, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku IS di tempat daerah Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel, pada hari Sabtu (12/9/2020).
“Pelaku dan korban merupakan warga RT 10 RW 03, Jalan Bungaran V Jakabaring Palembang. Saat ini pelaku sedang kita proses,” ucap Kapolsek Seberang Ulu (SU) I Palembang Kompol Farizon melalui Kanit Reskrim Polsek SU I Palembang Iptu Irwan Sidik.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Dibunuh Pakai Sajam
Saat diinterogasi, IS mengaku awalnya terjadi kesalahpahaman antara dia dan korban. Awalnya dia berniat memanggil saksi Junaidi dengan sebutan ‘ompong’.
"Saya manggil teman saya si Junaidi, 'hey ompong'. Tapi saya tidak tahu di sana ada korban juga sedang makan nasi bungkus. AN merasa saya mengejeknya, lalu dia menantang saya,” katanya.
Korban pun langsung marah di hadapan IS dan mengeluarkan pisau yang diselipkan di pinggangnya.
Pelaku berusaha merebut pisau dari korban dan menyerang di bagian punggung kiri AN hingga tubuh korban terjatuh dan bersimbah darah. Setelah korban tak berdaya, IS mengaku kabur ke Lempuing, Ogan Komering Ilir (OKI).
"Saya kabur karena saya khilaf dan takut," ungkapnya.
Advertisement