Modus Ganjal Lidi, 3 Pria di Pekanbaru Kuras ATM Korban Puluhan Juta

Waspada kejahatan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

oleh M Syukur diperbarui 18 Sep 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2020, 23:00 WIB
Kapolsek Tampan berbincang dengan pelaku ganjal ATM yang telah beraksi 25 kali di Pekanbaru.
Kapolsek Tampan berbincang dengan pelaku ganjal ATM yang telah beraksi 25 kali di Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Bermodal patahan lidi, tiga pria di Pekanbaru memperoleh uang puluhan juta dengan mengganjal lubang mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Kartu ATM korban ditukar dengan kartu palsu setelah pelaku tahu pasword pribadi atau PIN.

Ketiganya, A, RD dan RE, menemui nasib sial setelah beraksi untuk ke 25 kalinya. Keberadaan mereka terendus setelah korban yang merupakan purnawirawan TNI melaporkan ke Polsek Tampan Pekanbaru.

"Ketiganya dilakukan tindakan tegas terukur (ditembak) karena melawan petugas," kata Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Tampan Komisaris Hotmartua Ambarita SIK, Jum'at siang, 18 September 2020.

Ambarita menjelaskan, korban Friswan Sinaga pada 12 September 2020 mengambil uang di ATM salah satu SPBU di Jalan SM Amin. Saat itu, kartu ATM nya tidak mau masuk karena seorang pelaku sudah memasang lidi di lubang mesin.

Pelaku lainnya masuk dan berpura-pura ingin membantu korban. Korban diminta memasukkan nomor PIN dan mengutak-atik kartu ATM sehingga pelaku tahu PIN korban.

"Saat itu pelaku menukar kartua ATM korban dengan yang palsu," kata Ambarita.

Setelah korban pergi, pelaku mengeluarkan lidi dan memasukkan kartu ATM yang telah ditukar tadi. Karena sudah tahu nomor PIN, pelaku dengan leluasa mengambil uang korban dari ATM.

"Korban kehilangan uang jutaan rupiah dan melapor ke Polsek," kata Ambarita, Jum'at siang, 18 September 2020.

Beberapa hari melakukan penyelidikan, Unit Reserse Kriminali Polsek Tampan mengendus keberadaan tiga pelaku berdasarkan rekaman CCTV di ATM. Mereka semuanya tertangkap pada 15 September 2020 subuh.

"Ketiganya mengaku terakhir kali beraksi di ATM sebuah SPBU pada 12 September, sesuai laporan korban purnawirawan TNI tadi," jelas Ambarita.

Dari tersangka inisial A, petugas menyita selembar kartu ATM milik korban Friswan. Disita pula beberapa lembar kartu ATM milik sejumlah warga Pekanbaru yang pernah menjadi korban.

Sementara dari tersangka RD disita mobil Avanza yang selalu digunakan sebagai transportasi untuk beraksi. Berikutnya dari tersangka RE disita 9 patahan lidi untuk mengganjal lubang mesin ATM.

"Pengakuannya sudah 25 kali beraksi di sejumlah ATM dengan modus ganjal pakai lidi, ada 24 kartu ATM yang disita," ucap Ambarita.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya