Kasus Positif Covid-19 Naik, Kadinkes Papua Barat: Kita Sudah Mulai Kewalahan

Data 17 September 2020, secara akumulatif tercatat sebanyak 1.333 warga Papua Barat terpapar Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2020, 02:00 WIB
virus corona covid-19
ilustrasi virus corona covid-19/photo copyright by Shutterstock

Liputan6.com, Manokwari - Mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19, Pemprov Papua Barat membutuhkan dokter spesialis paru.   

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Perorongan, Jumat (18/9/2020) mengatakan, setidaknya dibutuhkan dua dokter spesialis paru yang akan ditempatkan di Manokwari dan Sorong. Sampai saat ini proses perekrutan masih berlangsung.

Perekrutan dokter spesialis di Papua Barat sudah dibuka sejak April 2020. Selain spesialis paru, perekrutan juga dibuka untuk spesialis anestesi, spesialis radiologi, serta spesialis patologi klinik masing-masing satu orang.

"Ada dua yang baru kita dapat yang spesialis penyakit dalam. Kita masih butuh paling tidak spesialis paru dan patologi," ucap Otto.

Seiring meningkatnya grafik kasus Covid-19 di Papua Barat, sebut Otto, Papua Barat masih membutuhkan tambahan tenaga medis. Saat ini sudah lebih dari tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

"Dengan peningkatan kasus ini, kita akan antisipasi ke depan. Saya kira, tenaga medis kita sekarang ini sudah mulai kewalahan," ujarnya lagi.

Terkait perekrutan spesialis paru yang hingga saat ini belum diperoleh Pemprov Papua Barat telah menaikan honor. Semula honor bagi dokter spesialis di daerah itu ditetapkan sebesar Rp50 juta per orang per bulan, kini sudah dinaikkan menjadi Rp70 juta.

"Kami masih membuka penerimaan untuk beberapa dokter spesialis tadi, terutama paru. Perekrutan ini dikoordinir sama dokter Ade Ismawan, beliau Ketua IDI Manokwari sekaligus staf di RSU Papua Barat," katanya lagi.

Sesuai data Satgas Covid-19, Dalam sepekan terakhir penambangan kasus positif di Papua Barat, cukup signifikan. Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Teluk Bintuni, Manokwari dan Raja Ampat memiliki catatan Covid-19 cukup tinggi.

Sesuai data 17 September 2020, secara akumulatif tercatat sebanyak 1.333 warga Papua Barat terpapar Covid-19. Tidak sedikit aparatur sipil negara (ASN), anggota Polri, dan TNI yang menjalani perawatan akibat terjangkit Covid-19.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya