Kasus Positif Covid-19 dari Transmisi Lokal di NTT Makin Mengkhawatirkan

Kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Liputan6.com, Kupang - Kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus meningkat. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Meserasi Ataupah. 

"Kasus baru positif di sejumlah daerah di NTT dalam dua pekan terakhir banyak didominasi transmisi lokal. Kasus transmisi lokal memiliki kontribusi yang besar dalam peningkatan kasus positif Covid-19 di NTT," katanya, Senin (21/9/2020).

Kadinkes mengatakan, hal itu terkait penanganan kasus positif Covid-19 di NTT yang terus meningkat, di mana hingga kini sudah mencapai sebanyak 321 kasus.

Ia mengatakan, berdasarkan penelusuran (tracing) yang dilakukan tim penyelidik epidemologi di NTT, banyak kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal yang pernah kontak dekat dengan pasien positif lain.

"Dalam kasus baru positif Covid-19 pada 19 September 2020 di NTT diketahui enam orang terkonfirmasi positif Covid-19, semuanya dari transmisi lokal," katanya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang itu mengatakan masyarakat NTT perlu lebih waspada terhadap munculnya kasus klaster transmisi lokal dengan mentaati protokol kesehatan.

Karena itu, katanya, masyarakat NTT perlu menghindari adanya kerumunan dan memakai masker guna mencegah penyebaran Covid-19.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya