Alasan Pendemo Tolak Omnibus Law Rusak Mobil Polisi di Palembang

Enam orang pendemo ditangkap tim Mapolrestabes Palembang karena merusak kendaraan polisi.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Nov 2020, 20:31 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 21:30 WIB
Alasan Pendemo Tolak Omnibus Law Rusak Mobil Polisi di Palembang
Salah satu mobil polisi yang dirusak pendemo saat melakukan unjuk rasa tolak Omnibus Law di Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Aksi demo ke dua kali yang dilakukan para mahasiswa, buruh dan warga Sumatera Selatan (Sumsel) di Palembang pada hari Kamis (8/10/2020), berakhir rusuh. Mobil polisi pun tak luput dari amukan para pendemo.

Akhirnya, polisi menangkap enam orang pendemo yang telah merusak mobil polisi, yang sedang diparkirkan di seputaran gedung DPRD Sumsel.

Ke enam pelaku yaitu MI (16) warga Talang Kelapa, RI (16) warga Talang Kelapa, HI (19) warga Talang Betutu, ED (16) warga Lebong Siarang, GT (17) warga Sukabangun dan DW (20) warga Lebong Siarang.

Salah satu pelaku berinisial RI mengatakan, awalnya dia diajak oleh oknum mahasiswa untuk meramaikan aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumsel.

"Saya diajak mahasiswa, 'ayo kita demo untuk masa depan kita'. Jadi saya ikutan,” ucapnya, saat diinterogasi di Mapolrestabes Palembang, Jumat (9/10/2020).

Saat tiba di depan gedung DPRD Sumsel di Jalan POM IX Palembang, RI melihat suasana mulai ricuh. Dia juga menjadi sasaran semprotan air dari mobil water canon.

Karena merasa emosi, RI yang basah kuyub langsung melemparkan batu kea rah mobil water canon.

"Mobil penyemprot air yang saya lempar, bukan mobil pribadi polisi. Itu pun tidak kena," ucapnya.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Anom Setyadji mengatakan, para pendemo terbukti merusak 3 unit kendaraan, yaitu mobil Provos, Dit Pam Obvit Polda Sumsel dan mobil ambulans milik kepolisian.

Bahkan puluhan sepeda motor polisi dan warga sekitar pun turut dirusak massa. Aksi perusakan tersebut dilakukan menggunakan batu dan kayu oleh para pendemo.

"Alat buktinya ada, rekaman CCTV. Barang buktinya juga ada, batu-batu, kayu. Para pelaku mengakui perbuatan mereka," ujar Kapolrestabes Palembang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :


Masih Pelajar SMK

Alasan Pendemo Tolak Omnibus Law Rusak Mobil Polisi di Palembang
Para pendemo yang merusak kendaraan polisi diamankan di Polrestabes Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Mantan Direktur Intelkam Polda Kalimantan Utara (Kaltara) menuturkan, ada empat orang yang ditangkap Tim Jatanras, perkaranya dilimpahkan ke Polrestabes Palembang guna proses lebih lanjut.

Para pelaku perusakan kendaraan polisi tersebut, tercatat sebagai pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palembang. Sedangkan satu orang merupakan warga sipil.

“Para pelaku yang telah ditetapkan tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP, tentang kekerasan terhadap orang maupun barang. Ancaman hukumannya 5 tahun penjara,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya