Petaka Ritual Sesajen di Bulukumba, Bocah 12 Tahun Tewas Tenggelam

Saat ritual sesajen itu tengah berlangsung bocah tersebut bermain di bibir sungai bersama dengan teman sebayanya.

oleh Fauzan diperbarui 03 Nov 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 15:30 WIB
Tenggelam
Ilustrasi Foto Tenggelam (iStockphoto)

Liputan6.com, Bulukumba - Ritual sesajen yang dilakukan sekelompok warga di Sungai Bijawang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berbuah petaka. Saat kegiatan itu tengah berlangsung, pada Senin (2/11/2020), seorang bocah berusia 12 tahun tewas tenggelam.

Belakangan diketahui bocah tersebut berinisal AB. Dia merupakan warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

"Iya betul, kejadiannya kemarin, dia merupakan warga saya," kata Kepala Desa Tanah Harapan, Arifin Pana, Selasa (3/11/2020). 

Oleh warga setempat ritual sesajen di Sungai Bijawang itu dinamai Mappanoriwe. Saat itu AB diajak oleh keluarganya untuk ikut ritual sesajen tersebut.

"Ada banyak anak-anak yang ikut memang kemarin," terang Arifin.

Bersama dengan bocah sebayanya, AB lalu ke salah satu sisi sungai untuk bermain. Ia bermain di bibir sungai sambil berendam bersama teman-temannya. 

"Tidak lama kemudian salah satu anak teriak kalau ada yang tenggelam," Arifin menerangkan. 

Sejumlah warga pun langsung berupaya mencari AB dengan alat seadanya. Arifin menyebutkan bahwa bocah tersebut tenggelam sekitar pukul 12.30 Wita. 

"Sungainya memang cukup dalam, sekitar 15 meter," sebutnya. 

Sekitar pukul 14.30 Wita, AB pun berhasil ditemukan. Namun nahas ia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

"Pencarian hampir 2 jam, dia ditemukan sudah meninggal," ucap Arifin. 

Sementara itu, paman AB, Mail, mengaku terpukul atas insiden tersebut. Menurut dia selama ini bocah yang dikenal rajin dan sopan itu telah lama tinggal bersama dirinya. 

"Keponakan ku ini, dia anak baik, orangtuanya semua pergi merantau sejak lama. Saat ini dia hanya tinggal bersama dengan neneknya di Desa Tanah Harapan," singkatnya.

Simak juga video pilihan berikut:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya