Kisah Nenek 79 Tahun Penjual Sesajen Ditipu Pakai Uang Mainan, Bikin Sedih

Nenek Gusti Ayu Made Suini sempat trauma dan tidak ingin berjualan lagi.

oleh Heri Setiawan diperbarui 13 Jan 2020, 21:14 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2020, 21:14 WIB
Kisah Nenek 79 Tahun Penjual Sesajen Ditipu Pakai Uang Mainan
Kisah Nenek 79 Tahun Penjual Sesajen Ditipu Pakai Uang Mainan, Bikin Sedih (Sumber:Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta Pada saat sekarang ini kita masih sering melihat orang-orang tua yang sudah berusia lanjut namun masih tetap bekerja. Mulai dari mengumpulkan barang-barang bekas hingga berjualan keliling. Di tengah usianya yang lanjut dan tubuh renta, mereka harus rela panas-panasan demi mencari sesuap nasi. Kisah mereka selalu mendapat perhatian publik. 

Namun, kisah menyedihkan datang dari seorang lansia yang berusia 79 Tahun bernama nenek Gusti Ayu Made Suini. Lansia yang berjualan canang atau sesajen untuk persembahyangan umat agama Hindu ditipu oleh pembelinya dengan menggunakan uang mainan.

Karena memiliki keterbatasan fisik seperti penglihatan yang sudah tidak begitu jelas, nenek Ayu Made Suini ditipu oleh orang tak bertanggung jawab. Seseorang membeli dagangan nenek Gusti Ayu Made Suini menggunakan uang mainan sebesar Rp20 ribu viral di media sosial.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber kisah nenek 79 tahun penjual sesajen ditipu pakai uang mainan ini bikin sedih, Senin (13/1/2020).

1. Kejadian terjadi di Buleleng, Bali

Kisah Nenek 79 Tahun Penjual Sesajen Ditipu Pakai Uang Mainan
Kisah Nenek 79 Tahun Penjual Sesajen Ditipu Pakai Uang Mainan, Bikin Sedih (Sumber:Merdeka.com)

Kisah nenek ditipu dengan uang mainan ini dialami oleh Gusti Ayu Made Suini (79). Gusti Ayu Made Suini merupakan seorang pedagang yang berjualan canang atau sesajen untuk sembahyang umat Hindu. Ia kerap berjualan di pertigaan Banjar Dinas Kundalini, Desa Umeanyar, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali.

2. Ditipu Uang Mainan Rp20 ribu

Kisah Nenek 79 Tahun Penjual Sesajen Ditipu Pakai Uang Mainan
Kisah Nenek 79 Tahun Penjual Sesajen Ditipu Pakai Uang Mainan, Bikin Sedih (Sumber:Merdeka.com)

Kisah ini dikabarkan oleh seorang relawan di Bali yang bernama Andy Karyasa Wayan. Andy menjelaskan bahwa ada seorang warga yang membeli canang sebesar Rp15 ribu dengan menggunakan uang mainan Rp20 ribu.

"Mungkin buat kita uang Rp20 ribu tidak besar. Tapi untuk si nenek uang tersebut sangat berarti," kata Andy Karyasa Wayan selaku relawan Bali saat dihubungi, Senin (13/1) dilansir dari Merdeka.com.

3. Berasal dari keluarga kurang mampu

Ciri-ciri Uang Palsu 50 ribu
Uang Rp 50 ribu / Sumber: Pixabay

Saat transaksi, tanpa curiga sama sekali nenek Gusti Ayu Made Suini menerima uang mainan sebesar Rp 20 ribu dan emudian memberi uang kembalian sebesar Rp 5.000. Padahal hari-hari biasanya nenek Gusti Ayu Made Suini ini cuma dapat uang 50 ribu perhari.

"Nenek memang berasal dari keluarga kurang mampu. Jualan canang adalah mata pencarian nenek untuk sekadar bisa makan bersama keluarga," ujar Andy.

4. Trauma dan tidak mau berjualan

Pakai Uang Mainan
Uang palsu | Sumber Foto: facebook.com/Erick Masterlie

Kehidupan nenek Gusti Ayu Made Suini memang bergantung kepada hasil berjualan canang tersebut. Sesaat tersadar bahwa uang yang diterima merupakan uang mainan, nenek Gusti Ayu Made Suini mengalami trauma dan tidak mau berjualan lagi.

Nenek Gusti Ayu Made Suini sempat tidak ingin berjualan lagi dan berhenti selama tiga hari. Namun kemudian dibujuk diberi semangat, pada Minggu (12/1) kemarin, akhirnya si nenek kembali berjualan.

5. Peredaran uang mainan dilarang

Uang Mainan
Uang Mainan (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Kisah nenek penjual sesajen ditipu dengan menggunakan uang mainana ini bukanlah kejadian pertama kali. Sebelumnya, sudah banyak kejadian serupa yang dialami oleh berbagai daerah. Menanggapi hal ini, Polri menyatakan, peredaran uang mainan menyerupai uang asli itu dilarang.

"Itu dilarang dan berbahaya itu. Kan ada (peraturan) mengedarkan dan itu termasuk uang palsu loh," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Maraknya peredaran uang mainan ditengah masyarakat menjadi modus seseorang dalam melakukakan penipuan. Terlebih, rata-rata korban merupakan pedagang tua yang kurang teliti memeriksa uang yang diberikan pembelinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya