Gunung Merapi Siaga, Ini Rekomendasi BPPTKG Terkait Daerah Bahaya

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merekomendasikan beberapa hal terkait aktivitas Gunung Merapi.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 12 Nov 2020, 11:25 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2020, 11:25 WIB
Gunung Merapi Erupsi
Abu tipis terdistribusi di beberapa wilayah sekitar lereng Gunung Merapi. (Foto: Humas BNPB)

Liputan6.com, Yogyakarta - Terkait aktivitas Gunung Merapi yang semakin meningkat, Pusdalops BNPB mencatat, 1.294 warga yang terdiri dari lansia, anak-anak, balita, ibu hamil dan menyusui, dari Kabupaten Boyolali, Magelang, Klaten, dan Sleman telah menempati sejumlah lokasi pengungsian.

Jumlah total warga yang dievakuasi tertinggi di Kabupaten Magelang dengan jumlah 835 jiwa, disusul Sleman 203, Boyolali 133 dan Klaten 123. Mereka tersebar di tempat evakuasi sementara (TES) maupun tempat evakuasi akhir (TEA).

Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menurut keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Kamis (12/11/2020) mengatakan, kebutuhan makan dan minum untuk para warga di tempat penampungan tersedia. Para sukarelawan membantu dalam penyediaan bahan baku seperti sayuran, dan juru masak yang diproses di dapur umum atau pun mobil dapur lapangan. 

Raditya juga mengatakan, melihat aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih meningkat, BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi merekomendasikan beberapa hal terkait posisi magma, antara lain prakiraan daerah bahaya meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan detail wilayah Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari) di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

"Provinsi Jawa Tengah mencakup tiga kabupaten, yakni Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten," katanya.

Detail rincian wilayah sebagai berikut Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono), Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2) di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang), Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur), Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur), Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles), Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang) di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Di samping itu, BPPTKG merekomendasikan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak gunung.

"Terakhir, Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat," katanya. 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya