Gubernur Edy Tidak Ingin Ada Klaster Baru Covid-19 di Sumut

Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2020 dilaksanakan di Markas Polda Sumatera Utara (Sumut) Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan. Seluruh pasukan diingatkan protokol kesehatan menjadi hal yang wajib untuk ditegakkan.

oleh Reza Efendi diperbarui 21 Des 2020, 20:57 WIB
Diterbitkan 21 Des 2020, 20:57 WIB
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi

Liputan6.com, Medan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2020 dilaksanakan di Markas Polda Sumatera Utara (Sumut) Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan. Seluruh pasukan diingatkan protokol kesehatan menjadi hal yang wajib untuk ditegakkan.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi saat menjadi inspektur menekankan, selain masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), serta keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas (Kamseltibcar Lantas), protokol kesehatan wajib ditegakkan.

Gubernur Edy menyampaikan hal itu saat memberikan amanat inspektur upacara di depan pasukan TNI dan Polri yang bertugas pada Operasi Lilin Toba. Tugas pasukan Operasi Lilin Toba lebih besar dari tahun sebelumnya, karena penyebaran Covid-19 di Sumut masih terjadi.

"Akhir tahun, aktivitas masyarakat meningkat. Ini berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas, Kamseltibcar Lantas dan pelanggaran protokol kesehatan. Operasi Lilin Toba dilaksanakan selama 15 hari, mulai 21 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021," kata Edy, Senin (21/12/2020).

Edy meminta kepada pasukan agar tidak menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin. Menurutnya, anggapan tersebut cenderung membuat pasukan kurang waspada terhadap perkembangan masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Tidak boleh under estimate dan kurang waspada, harus lebih peduli. Jangan sampai perayaan Natal dan Tahun Baru menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19," sebut Gubernur Sumut.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

Pemetaan Kerawanan

Apel siaga
Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2020 dilaksanakan di Markas Polda Sumut

Berdasarkan pemetaan kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan Kamtibmas yang perlu diantisipasi. Menurut Edy, gangguan tersebut antara lain terorisme dan radikalisme, sabotase, narkoba, pesta miras, perusakan fasilitas umum, kriminalitas seperti pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas).

Kemudian pencurian kendaraan bermotor (curanmor), tawuran, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Selain itu juga ada bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak musim penghujan.

Edy mengharapkan seluruh Kasatwil di Sumut mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif, serta cara bertindak yang tepat, efektif, dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada.

"Sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah," tegas Gubernur Sumut.

Jumlah Personel

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, saat Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2020 dilaksanakan di Markas Polda Sumut

Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin menyebut, Operasi Lilin Toba 2020 dikerahkan sebanyak 7.700 personel ditambah bantuan 2.000 personel dari Kodam I/BB. Pasukan juga melibatkan Kodim dan Koramil untuk memperkuat dan memperluas daerah operasi.

Terkait pencegahan penyebaran Covid-19, Martuani telah mengundang pimpinan-pimpinan gereja se-Sumut untuk menyosialisasikan pelaksanaan Natal secara virtual. Begitu juga dengan perayaan Tahun Baru, Kapolda menegaskan tidak ada izin keramaian yang akan dikeluarkan jajarannya.

"Seluruh jajaran tidak ada yang mengeluarkan izin keramaian. Ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," kata Kapolda Sumut.

Operasi Lilin Toba juga akan mewaspadai bencana-bencana alam yang terjadi di Sumut, karena di akhir tahun ini terjadi banyak terjadi bencana alam.

"Kita akan cek kawasan Danau Toba, mengecek daerah-daerah rawan longsor, banjir, mengecek kesiapan kapal dan alat-alat keselamatan," Martuani menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya