Liputan6.com, Cilacap - Masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian selatan diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya hujan lebat pada pekan terakhir bulan Desember 2020, kata Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.
"Berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian (10 hari) kedua bulan Desember 2020, curah hujan di wilayah Jateng bagian selatan umumnya dalam kriteria tinggi hingga sangat tinggi, yakni berkisar 151 milimeter hingga lebih dari 300 milimeter per dasarian," katanya di Cilacap, Rabu.
Ia memperkirakan kondisi tersebut masih akan berlangsung hingga akhir dasarian ketiga bulan Desember meskipun curahnya tidak sebesar dasarian sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Dalam hal ini, kata dia, curah hujan pada dasarian ketiga bulan Desember di sebagian wilayah Jateng selatan diprakirakan berkisar 151-200 milimeter per dasarian atau masuk kriteria tinggi, sedangkan di beberapa wilayah lainnya masuk kriteria menengah atau berkisar 51-150 milimeter per dasarian.
"Khusus untuk wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat, kondisi curah hujan diprakirakan masih dalam kategori tinggi untuk dasarian ketiga bulan Desember atau akhir bulan," katanya menegaskan, dikutip Antara.
Terkait dengan hal itu, Rendi mengatakan warga di wilayah barat Kabupaten Cilacap tetap harus waspada terhadap potensu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya pada akhir bulan Desember.
Ia mengatakan berdasarkan peta prakiraan deterministik curah hujan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Semarang, curah hujan di sebagian wilayah Kabupaten Cilacap khususnya bagian barat dalam kategori tinggi atau berkisar 151-200 milimeter per dasarian.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Waspada Banjir dan Longsor di 5 Kecamatan Cilacap Barat
"Wilayah Cilacap yang curah hujannya diprakirakan masuk kategori tinggi, yakni Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Cipari, Karangpucung sebagian Sidareja, dan sebagian Gandrungmangu," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah mengimbau pengendara mewaspadai gangguan cuaca ekstrem pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terutama di kawasan Cilacap barat.
Sebab, di Jalan Nasional Lintas Selatan (JLS) Jawa Tengah hingga perbatasan Jawa Barat terdapat sejumlah titik rawan bencana alam, berupa banjir, longsor, maupun pohon tumbang.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan lima kecamatan di wilayah barat rawan longsor. Titik rawan juga terdapat di sepanjang jalur nasional.
“Yang di kita ada lima kecamatan. Semuanya ada titik rawan,” ucapnya.
Sebab itu, BPBD berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan bencana hidromoteorologi di jalur tersebut. Apalagi, curah hujan pada Desember dan Januari diperkirakan meningkat.
Advertisement