Liputan6.com, Palu PT Pertamina menyiapkan sejumlah langkah mencegah kelangkaan BBM dan LPG di Mamuju dan Majene usai gempa yang terjadi pada Jumat dini hari di daerah Sulawesi Barat tersebut.
Menurut Unit Manager Communication, Relations, & CSR Marketing Operation Region VII Pertamina, Laode Syarifuddin Murasli, gempa yang berpusat di Kabupaten Majene tersebut tidak berdampak pada penyaluran BBM dan LPG termasuk sarana dan fasilitas (sarfas) khususnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di wilayah Majene dan sekitarnya.
“Untuk saat ini semua lembaga penyalur pertamina tidak ada kerusakan sarfas yang berarti dan penyaluran normal seperti biasa. Apabila ada update akan kami sampaikan,” ujar Laode dalam rilis resmi yang dikirim ke sejumlah jurnalis di Palu, Jumat malam (15/01/2021).
Advertisement
Baca Juga
Laode menyebut Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Tampa Padang, 1 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), 6 Agen LPG PSO dan 8 SPBU di Mamuju dalam kondisi aman. Selain itu di Majene, 3 Agen LPG PSO dan 3 SPBU juga beroperasi normal.
Sementara untuk mengantisipasi kendala suplai BBM dan LPG ke dua kabupaten terdampak gempa tersebut, Laode bilang pihaknya menggunaan pola Regular alternative on emergency (Rae) yang bergerak dari wilayah Utara memanfaatkan pasokan Fule Terminal BBM Donggala dan depot elpiji mini. Kemudian di jalur selatan mengerahkan Fuel Terminal BBM Makassar dan Parepare.
“Untuk mencegah kelangkaan LPG kami juga akan lakukan operasi pasar,” kata dia.
Laode menekankan Pertamina terus memantau perkembangan situasi serta berkoordinasi dengan pihak BPBD dan aparat setempat untuk memastikan penyaluran BBM ke SPBU berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement